Mentan Syahrul Yasin Limpo: Jaga Harga Diri Cegah Korupsi

Peringatan Harkodia 2020 Kementan

Jumat, 18 Desember 2020 – 13:32 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjaga harga diri dengan mencegah tindakan korupsi.

“Membangun kesadaran budaya antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri. Jagalah harga diri sehingga mencegah dari tindakan korupsi," kata Mentan SYL.

BACA JUGA: Beber 3 Catatan Pencegahan Korupsi, Pak Jokowi Singgung soal Takut Kepada Allah

Mentan SYL mengungkap itu dalam momen peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) 2020 bertema ‘Sinergi dalam Membangun Kesadaran Budaya Antikorupsi, Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern’, yang digelar Kementan, Jumat (18/12).

Mentan SYL mengatakan, peringatan Hakordia 2020 ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan komitmen pengawasan dan pencegahan korupsi di lingkup Kementan.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Hari Ini Saya Bangga

Menurutnya, kondisi yang harus terbangun adalah komitmen bersama untuk meningkatkan penegakan aturan-aturan.

Sebab, itu merupakan landasan awal supaya proses kerja dapat dilakukan dengan baik untuk membangun sektor pertanian yang maju, mandiri dan modern.

BACA JUGA: Hadirkan Wagub Jatim di Peringatan Harkodia, Bea Cukai Bali Nusra Tingkatkan Integritas Pegawai

Dia menegaskan intinya momentum ini harus menjadi bagian dari mengondisikan diri dan pejabat publik.

"Supaya betul-betul (sesuai) standar operasional dan prosedur dari semua kerja yang ada, dan adanya tekad bersama untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela,” paparnya.

Mentan SYL menegaskan selain memperkuat internal, yang terpenting harus terbangun adalah sinergitas Kementan dengan Kejaksaan dan KPK.

Sinergitas itu untuk lebih awal melakukan pencegahan hingga pelaksanaan kebijaksanaan dan program pembangunan pertanian.

Sehingga memberikan hasil nyata dan dampak terhadap ketahanan pangan, kesejahteraan petani, dan perekonomian nasional.

Mantan gubernur Gorontalo yang menjabat dua periode itu menegaskan dengan demikian ke depannya segala aktivitas atau program Kementan akan sesuai dengan aturan.

“Saya pada momentum ini sangat bahagia didampingi KPK dan Kejaksaan untuk sama-sama. Tentu saja kami berharap aktivitas kita besoknya akan sesuai aturan, dan kita bisa menghindari sesuatu yang keluar dari aturan,” katanya.

Mentan SYL berharap Kejaksaan dan KPK dalam hal ini sebagai koordinator pencegahan harus menjadi bagian melakukan asesmen agar pelaksanaan kebijakan dan program di lingkup Kementan berjalan baik dan bermanfaat.


Pelaksana tugas (Plt) Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan Bambang menjelaskan kementeriannya rutin setiap tahun menggelar peringatan Harkodia.

Tujuannya, untuk meningkatkan komitmen, kesadaran, dan kepedulian dalam membudayakan perilaku antikorupsi di seluruh unit kerja Kementan

Dengan begitu, katanya, pelaksanaan program atau kegiatan dan layanan pertanian terselenggara dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Menurutnya, Mentan SYL mengingatkan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian agar seluruh program dan layanan pertanian sejak perencanaan, pelaksanaan hingga pemanfaatan dilaksanakan secara baik.

"Arahan tersebut menghasilkan komitmen kepatuhan pada seluruh jajaran pimpinan sehingga mempermudah pelaksanaan tugas pengawasan Inspektorat Jenderal,” katanya.

Bambang menambahkan sebagai langkah tindak lanjut, Itjen telah melakukan kegiatan pengawasan pada seluruh program atau kegiatan dan layanan di Kementan melalui audit, review, pengawalan, monitoring dan evaluasi serta lainnya sebagai bentuk early warning system.

Itjen terus meningkatkan langkah proaktif dalam perbaikan tata kelola kegiatan Kementan (governance), mengidentifikasi dan mengomunikasikan risiko serta mitigasi risiko (risk management), mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian internal (control).

“Tekad memerangi korupsi tidak mudah, dan tidak dapat dilakukan sendiri," tegasnya.

Ia menambahkan Kementan perlu dukungan KPK, Kejaksaan, dan seluruh jajaran pengawas pemerintah untuk bersinergi dan terus membangun budaya antikorupsi.

"Guna mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan nodern untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Bambang. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler