Sebanyak 2.168 THL-TB Penyuluh Pertanian Berpeluang Jadi PPPK dan Upgrade Kompetensi, Keren!

Sabtu, 17 Juli 2021 – 18:37 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan pada penyuluh. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan 2021 sebagai momentum untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan karir Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan saat ini ada THL-TBPP sebanyak 2.168 orang dengan prioritas utama yang berasal dari 33 provinsi dan 266 kabupaten/kota.

BACA JUGA: BPPSDMP Ajak Dosen Polbangtan Makin Profesional dan Proporsional

Mereka akan menjalani dan berpeluang menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi. Untuk itu, momentum terbaik ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," ungkap SYL dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/7).

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani, Demi Indonesia Bangkit

SYL menjelaskan sertifikasi bagi THL-TBPP diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Tata waktu proses sertifikasi dilaksanakan 3-6 Agustus 2021. Implementasinya secara online bagi 1.898 orang dan offline sebanyak 270 orang.

Adapun komposisinya dari Sulawesi Selatan dengan 259 peserta, lalu 180 orang dari Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dengan 9 peserta, 6 orang dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Sumatera Barat mendapat kuota 5 peserta, adapun slot 3 nama masing-masing diberikan kepada DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Grade tingkat pendidikan seluruh peserta terdiri dari 903 orang lulusan S1, 151 orang lulusan DIII, dan SLTA 1.114 orang.

BACA JUGA: Guru Honorer Pelamar PPPK 2021 Siap-siap Saja, Bakal Ada Kejutan

"Dengan peningkatan SDM dalam skala besar akan membuat pertanian semakin berdaya saing. Memberikan banyak manfaat ekonomi dan kesejahteraan. Menjadi penopang dan berkontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional," terang SYL.

Mentan menilai untuk mempermudah implementasi teknis, kegiatan sertifikasi terbagi dalam sembilan zonasi.

"Untuk Sumatera, lokasi sertifikasi berada di TUK BPP Jambi dan TUK BPP Lampung. Peserta dari Jawa terkoneksi dengan TUK BBPKH Cinagara, TUK BBPP Lembang, dan TUK BBPP Batu. TUK BBPP Ketindan mendukung Bali dan NTB," beber dia.

Lebih lanjut, SYL menyebut peserta sertifikasi dari Nusa Tenggara Timur bisa mengakses TUK BBPP Kupang. Untuk lokasi sertifikasi wilayah Kalimantan berada di TUK BBPP Binuang. Adapun TUK BBPP Batangkaluku menopang 10 provinsi di kawasan timur Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Saya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan perhatian besar diberikan kepada THL-TBPP.

"Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh THL-TBPP. Mereka bisa menjadi PPPK setelah menjalani sertifikasi terlebih dahulu. Untuk itu, persiapkan. sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan," jelas Dedi.

Dedi menjelaskan program sertifikasi bagi THL-TBPP mengacu dari data sebaran THL-TBPP yang belum lulus menjadi PPPK dengan jumlah 2.168 orang yang berasal dari 33 provinsi dan 266 kabupaten/kota.

"Keberhasilan sertifikasi menjadi penting. Sebab, penyuluh pertanian ikut menentukan keberhasilan program pembangunan pertanian. Mereka ini adalah garda terdepan dalam peningkatan kualitas pertanian. Penyuluh itu perantara dan penghubung informasi untuk dan dari petani," tegas Dedi.

Dedi menjelaskan membangun pertanian maju, mandiri, dan modern, saat ini Indonesia memiliki 25.707 penyuluh dengan status PNS.

"Untuk CPNS ada 369 orang, lalu 11.590 orang penyuluh dengan status PPPK. Adapun penyuluh THL-TBPP ada 2.168 nama," kata dia.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Leli Nuryati menegaskan, pengakuan kompetensi bagi THL-TBPP harus diberikan.

"Pengakuan kompetensi para THL-TBPP harus diberikan. Untuk itu, sertifikasi kompetensi diberikan kepada mereka. Bagaimanapun, peningkatan kualitas SDM pertanian Indonesia harus diperhatikan. Dengan begitu, peningkatan produktivitas pertanian diikuti dengan kualitasnya," tegas Leli. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran PPPK 2021 Bermasalah, KemenPAN-RB Keluarkan Surat, Semoga Bisa Membantu Pelamar


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler