Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Bertemu PM Kamboja, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Selasa, 05 September 2023 – 11:17 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) saat mendampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi membicarakan berbagai hal, termasuk menjalin kerja sama ketahanan pangan khususnya mengenai beras.

BACA JUGA: Perkuat Hilirisasi, Mentan Syahrul Buka Gebyar Hortikultura dan Luncurkan Gerakan Gloria

"Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250 ribu ton beras per tahun dan sebaliknya Indonesia juga siap untuk mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk," kata Presiden Jokowi melalui siaran resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (5/9).

Bagi Jokowi, kerja sama ini sangat penting dan strategis mengingat kedua negara sama-sama bergerak pada sektor pertanian.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong Kalsel sebagai Penopang Pangan Nasional Antisipasi Dampak El Nino

Dia mengatakan komunikasi dengan Kamboja tak hanya mengenai ekspor dan impor, melainkan juga masalah pangan secara keseluruhan.

"Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor, tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan," ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari ini, Selasa (5/9).

Perhelatan yang dihadiri 11 negara ASEAN dan sembilan negara mitra ini akan berlangsung sampai 7 September 2023.

Selain Hun, PresidenJokowi juga menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Timor Leste, President of the World Bank, Managing Director of the International Monetary Fund (IMF), Chairman of the World Economic Forum Klaus, Perdana Menteri Kepulauan Cook dan Perdana Menteri Vietnam.

Indonesa saat ini tengah menghadapi cuaca ektrem el nino yang berpengaruh pada produksi pertanian.

Kementan sendiri sudah membagi tiga zona untuk memantau daerah mana saja yang masih memiliki air cukup.

Selain itu, Kementan tengah melakukan gerakan tanam 500 ribu hektare untuk memperkuat cadangan beras nasional.

"Antisipasinya, kami dapat percepat tanam menjadi tiga kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan," terang Mentan Syahrul, beberapa waktu lalu.

Mentan Syahrul menambahkan Kementan juga butuh 500 ribu hektare tambahan untuk memperkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler