Mentan SYL Dorong Bengkulu Jadi Penopang Kebutuhan Pangan Nasional

Mentan Syahrul Yasin Limpo menilai Bengkulu merupakan provinsi strategis karena terhubung langsung dengan Sumatera Selatan.

Kamis, 03 Desember 2020 – 21:53 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, BENGKULU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Mentan SYL memantau jalanya panen raya padi bersama jajaran Pemprov Bengkulu.

BACA JUGA: Kementan Ajak Petani Milenial Bergabung Dalam Era Industri Pertanian 4.0

Mentan SYL dalam sambutannya mendorong Bengkulu menjadi penyanggah utama kebutuhan pangan nasional.

Menurut Mentan SYL, Bengkulu merupakan provinsi strategis karena terhubung langsung dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

BACA JUGA: Kesuksesan Mentan SYL Pimpin Kementan Diganjar Sederet Penghargaan

"Panen padi ini adalah simbol bahwa Bengkulu memiliki potensi yang kuat dalam menopang kebutuhan pangan nasional, khususnya pada komoditas beras," ujar Mentan SYL, Kamis (3/12).


Mentan SYL menjelaskan, Bengkulu adalah wilayah pertanian subur karena mempunyai tanah yang baik serta sumber air yang cukup.

BACA JUGA: Mentan Syahrul: Sektor Pertanian Mampu Mengangkat Ekonomi Nasional

Karena itu, Mentan SYL berharap semua pihak agar memiliki komitmen yang kuat untuk mengakselerasi potensi sumber daya alam yang ada.

"Inilah yang saya sebut dengan kekuatan di Provinsi Bengkulu," tegasnya.

"Kalau kita mau meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki kehidupan rakyat, maka harus dimulai dengan memperbaiki pertanian."

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras 2020 mencapai 31,63 juta ton.

Angka produksi tersebut diperoleh dari luas panen padi 2020 mencapai 10,79 juta hektare dan produksi padi diperkirakan sebesar 55,16 juta ton GKG.

"Sampai akhir Desember kita punya stok awal 5,9 juta. Apabila produksi beras kita 31,63 juta ton dan kebutuhan konsumsi sebesar 30 juta ton beras maka hingga akhir tahun ini ada stok akhir 7 juta ton beras kurang lebih," kata Mentan SYL.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mentan Syahrul ke wilayah pertanian Bengkulu.

Menurut Dedy, produksi padi di Bengkulu 2020 mencapai 256,472 ton. Bila dibandingkan dengan 2019, terjadi peningkatan sekitar 0,15 persen. 

"Bila dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan, produksi beras 2020 mengalami kenaikan 260 ton atau 0,15 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Bengkulu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian senilai  Rp 33,1 miliar.

Adapun perincian bantuan tersebut di antaranya bantuan Ditjen Tanaman Pangan Kementan Rp 14,7 miliar, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Rp 10,9 miliar, Ditjen Perkebunan Kementan Rp 2,8 miliar, Ditjen Hortikultura Kementan Rp 873 juta, dan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Rp 3,6 miliar. (*/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler