Mentan Syahrul: Sektor Pertanian Mampu Mengangkat Ekonomi Nasional

Senin, 30 November 2020 – 22:58 WIB
Syahrul Yasin Limpo. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mendorong pecepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi, serta menumbuhkan lalu lintas ekspor lewat program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan sektor pertanian terbukti mampu bertahan dari krisis ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid 19.

BACA JUGA: Mentan SYL Bawa Perubahan Signifikan Sektor Pertanian

Menurutnya, sektor pertanian mampu mengangkat ekonomi nasional karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang menjanjikan serta sumber daya manusia yang banyak.

Terlebih lagi masih banyak bahan pangan yang belum diolah secara maksimal.

BACA JUGA: Mentan Optimistis Ekspor untuk Sektor Pertanian Naik

"Sektor pertanian bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar dan kebutuhan primer yang tidak pernah putus. Ini menjadi faktor penting tumbuhnya pertanian di tengah krisis apa pun," ujar Mentan Syahrul dalam Webinar bersama Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Senin (30/11).


Syahrul mengatakan pertumbuhan sektor pertanian dibuktikan dari kontribusinya dalam produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal terakhir.

BACA JUGA: Realisasi Anggaran PEN hingga November Mencapai Rp 366,86 Triliun

Berdasar data Badan Pusat statistik (BPS), pertumbuhan di sektor pertanian pada Kuartal II-2020 mencapai 16,24 persen.

Meskipu terjadi sedikit teradi pergeseran, Kuartal III-2020 masih mencatatkan kenaikan 2,15 persen.

Nilai ekspor pertanian Januari-September 2020 mengalami kenaikan 10,12 persen, dari Rp 276,59 triliun menjadi Rp 304,57 triliun.

Nilai tersebut merupakan yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.

Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) dan Nilai Tukar Petani (NTP) juga mengalami kenaikan masing-masing 0,66 persen dan 0,58 persen pada Oktober 2020.

Mentan Syahrul menilai dalam melakukan terobosan inovasi pertumbuhan pertanian dibutuhkan intervensi digitalisasi dan modernisasi dengan menerapkan sains dan riset teknologi.

Terlebih, saat ini Kementan sudah memiliki Agriculture War Room (AWR) yang menjadi pusat data produksi pertanian.

"Kualitas intervensi teknologi menjadi penting. Makanya ke depan kami akan terus berusaha dalam melakukan percepatan-percepatan. Insyaallah di Tahun 2021 semua pertanian sudah bisa dilakukan dengan teknologi modern," katanya.

Direktur Eksekutif Indef Ahmad Tauhid menyampaikan pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif selama tiga kuartal berturut-turut.

Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan pertanian akan makin kompleks pada tahun depan.

"Saya kira di tahun depan ada situasi berbeda dari tahun ini dan kami berharap Pak Menteri memiliki pandangan dan beberapa catatan untuk bisa makin menguatkan sektor pertanian ke depan," katanya. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler