Mentan SYL Dorong Pertumbuhan Industri Peternakan Modern Sapi Potong di Sulsel

Kamis, 16 Maret 2023 – 20:24 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah dan Bupati Adnan Purichta Ichsan meresmikan RPH Modern di Kabupaten Gowa, Sulsel. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, GOWA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pertumbuhan peternakan modern sapi potong, khususnya di Sulawesi Selatan.

Demi tujuan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) sengaja membangun Rumah Potong Hewan (RPH) Modern di Kabupaten Gowa, Sulsel yang baru saja diresmikan Mentan SYL.

BACA JUGA: Mentan SYL dan Bupati Kediri Dorong Integrasi Kelapa Genjah, Jagung dengan Ternak Kambing

“Hari ini saya meresmikan RPH Modern sebagai RPH terbaik, karena didukung dengan teknologi dan mekanisasi yang sangat memadai," kata Mentan SYL melalui keterangan, Kamis (16/3).

Dia menyampaikan RPH Modern di Kabupaten Gowa juga menjadi simbol bahwa pemerintah berupaya penuh untuk membangun ekosistem dalam pemenuhan nutrisi, termasuk kebutuhan daging sapi yang dibutuhkan masyarakat.

BACA JUGA: Kementan dan TNI AD Kolaborasi, Perkuat Program Ketahanan Pangan

"Saya kira ini akan menunjang Sulawesi Selatan, termasuk Makassar nantinya," ujar mantan Gubernur Sulsel selama dua periode itu.

Provinsi Sulsel merupakan salah satu sentra produsen sapi potong di Indonesia.

Pada 2022, data populasi sapi sebanyak 1,4 juta ekor dan produksi daging sapi sebanyak 126,2 ribu ton.

Selama ini, sapi-sapi dari Kabupaten Gowa memasok untuk kebutuhan lokal dan Kota Makassar.

Mentan SYL berharap potensi ini dapat mendorong Kabupaten Gowa sebagai percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Daging dari RPH akan lebih aman dan terjamin, karena dipastikan aman dari penyakit, lebih bersih, dan lebih higienis," tegas Mentan SYL meyakinkan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyebut daerahnya memiliki potensi besar di sektor pertanian, khususnya peternakan sapi.

Dia menyampaikan beragam pembangunan dan pengembangan dari hulu ke hilir pada sektor ini akan direalisasikan melalui kerja sama multipihak, termasuk pelaku usaha dan Kementan sebagai pemerintah pusat.

“Di dataran rendah, saat ini kami lagi mengembangkan sapi potong, sapi potongnya itu RPH, dan juga pengembangan daging wagyu. Ini semua dapat terlaksana seperti hari ini, berkat hadirnya kolaborasi pentahelix yang ada di Kabupaten Gowa," kata Bupati Adnan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menambahkan saat ini pemerintah terus berupaya menjamin daging sapi yang diedarkan harus berasal dari RPH yang memenuhi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) dan kaidah kesejahteraan hewan sebelum dipotong.

"Kualitas daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) menjadi indikator daging yang baik untuk dikonsumsi, dan RPH sebagai sarana yang disediakan pemerintah untuk menghasilkan produk tersebut," ungkap Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah pun menyebutkan sarana RPH Modern di Kabupaten Gowa ini telah memenuhi persyaratan teknis kesmavet dan kaidah kesejahteraan hewan sehingga harapannya produk yang dihasilkan lebih higienis dan terjauh dari kontaminasi.

"Melalui penanganan pemotongan ternak yang tepat dapat dipastikan keamanan mutu dan kualitas produknya," ujarnya.

Dirjen Nasrullah berharap RPH Modern yang baru saja diresmikan Mentan SYL dapat dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin untuk mendukung industri peternakan sapi potong sehingga berberdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler