jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyebutkan pentingnya perdagangan pangan dan pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan nutrisi global.
Dia mengatakan perdagangan global juga mampu menaikkan pangsa pasar sekaligus mendorong kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Gubernur Kalsel Apresiasi Keseriusan Kementan Tangani Wabah PMK
"Perdagangan yang adil memberikan manfaat optimal bagi para petani kami sekaligus sebagai upaya memenuhi hak atas pangan bagi penduduk dunia," kata Mentan Syahrul yang hadir secara daring dalam Peluncuran Publikasi FAO The State of Agricultural Commodity Markets (SOCO 2022), Selasa (28/6).
Mentan SYL menambahkan disrupsi pada rantai ekspor komoditas pertanian akibat pandemi dan konflik berkepanjangan mendorong sejumlah negara melakukan "safety first" melalui pembatasan ekspor yang mengakibatkan pasar komoditas pertanian menjadi semakin rentan terhadap shocks dan cenderung tidak stabil.
BACA JUGA: Gubernur Riau Dukung Upaya Kementan Menanggulangi Wabah PMK Lewat Vaksinasi
"Kami menempatkan isu ini sebagai salah satu isu prioritas Kelompok Kerja Pertanian G20 Presidensi Indonesia," kata dia.
"Kami siap bekerja sama dan berbagi pengalaman dengan berbagai pihak melalui berbagai modalitas, termasuk Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)," tambah Mentan.
BACA JUGA: Terima Bantuan Vaksin, Wagub Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Dirjen FAO Qu Dongyu mengatakan bahwa perdagangan yang efisien dapat mempromosikan ketahanan pangan dunia dan nutrisi yang lebih baik.
Oleh karena itu, FAO mendorong pengurangan biaya perdagangan guna pembangunan berkelanjutan di sektor pangan pertanian.
"Sistem pangan pertanian global yang kuat dan terintegrasi dengan baik dapat membantu semua negara menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Qu Dongyu.
Diketahui, laporan SOCO 2022 mengkaji bagaimana upaya multilateral dan regional secara terintegrasi untuk mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan saat ini dan masa depan.
Dalam menyusun laporan SOCO, FAO menganalisa pemodelan untuk mengidentifikasi pola antara arus perdagangan bilateral, harga relatif, dan hambatan geografis.
Untuk mengidentifikasi pendorong utama perdagangan seperti keunggulan komparatif dan biaya perdagangan.
Secara global, perdagangan pangan pertanian bisa meningkatkan efisiensi penggunaan lahan dan air, tetapi juga dapat mengakibatkan dampak lingkungan yang negatif. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, Kementan Raih Penghargaan dari BNN
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian