Mentan Tambah Bantuan Benih untuk Petani Lampung Timur

Jumat, 10 November 2017 – 23:06 WIB
Menteri Amnran dan Sekda Provinsi Lampung Sutono, di Desa Mandalasari, Lampung Timur pada Jumat (10/11). Foto: M Fathra

jpnn.com, LAMPUNG TIMUR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tidak pikir panjang untuk menambah bantuan benih jagung untuk petani di Lampung Timur, setelah mendengar sendiri kesanggupan petani, penyuluh, maupun dinas pertanian setempat untuk meningkatkan produksinya.

Penambahan bantuan dipenuhi Amran setelah petani meminta langsung ketika dirinya menghadiri Panen Raya Padi di Desa Mandalasari, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur, Jumat (10/11).

BACA JUGA: Mentan: Gaungkan Indonesia Swasembada Pangan!

"Kita berikan bantuan mesin pertanian, bantuan gratis. Ada petani jagung di sini. Ada bantuan kan? Gratis, benar? Berapa hektare kemarin? delapan ribu, setara 16 miliar itu. Masih mau ditambah?" tanya Amran kepada petani di desa tersebut.

Petani pun dengan semangat menjawab mau. Ada yang minta 20 ribu ton lagi. Ada bilang 12 ribu ton benih. Akhirnya, setelah memastikan kesanggupan petani, termasuk Dinas Pertanian Lampung Timur untuk bekerja sama dengan petani, penambahan pun disepakati.

BACA JUGA: HA-IPB Dukung Upaya Wujudkan Kedaulatan Pangan

"Mau tambah berapa? 12 ribu ton. Awas kalau tidak berhasil," tegas Amran, disambut tepuk tangan petani dan penyuluh yang hadir. Termasuk Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim.

Menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu bercerita bahwa dirinya baru kembali dari Thailand, Vietnam dan Malaysia. Para menteri Pertanian negara-negara tersebut mempertanyakan apa yang dilakukan Indonesia, sehingga bisa cepat mewujudkan swasembada beras, jagung, bawang dan cabai.

BACA JUGA: Jelang Munas, HA IPB Dukung Kedaulatan Pangan

Bahkan, mereka berencana datang Indonesia untuk berinvestasi, Salah satunya Malaysia. Sebab, negara itu hingga kini masih mengimpor jagung dari Amerika dan Argentina.

"Malaysia akan investasi, kita akan menanam jagung di perbatasan. Mereka impor tiga juta ton, Indonesia impor tiga koma enam juta tiba-tiba jadi nol. Sekarang kita tidak impor, mereka ingin belajar," tambah Amran.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Datang, Bupati Lamtim: Saya Merasa Seperti Mimpi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler