Menteri Airlangga Membeberkan Sejumlah Strategi Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19

Rabu, 26 Agustus 2020 – 22:19 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Upaya pemerintah dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi tetap akan mengedepankan strategi yang menyelamatkan masyarakat bawah.

Strategi pemulihan ekonomi ini juga tetap mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KAMI Tandingan Versi Mahasiswa Muncul, Firli Bahuri Diminta Mundur

Hal ini kembali ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN Airlangga Hartarto saat berpidato dalam pembukaan Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), di Jakarta pada Rabu (26/8).

Airlangga menyampaikan, pemerintah meluncurkan sejumlah program dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terbaru.

BACA JUGA: Airlangga: Bali Harus Jadi Contoh Pemulihan Ekonomi Saat Pandemi

Langkah ini ditempuh sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam menjawab tantangan situasi pandemi terkini.

"Pemerintah meluncurkan eskalasi program-program padat karya, subsidi upah, dan perluasan pemberian kredit," kata Airlangga.

BACA JUGA: Inilah Alur Pemberian Bantuan Subsidi Gaji Pekerja Berpenghasilan di Bawah Rp5 Juta

Menko Airlangga juga menjelaskan, program padat karya yang saat ini tengah berjalan, segera ditingkatkan intensitasnya. Menurutnya, hal ini bertujuan mengurangi tekanan pengangguran dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Menko Airlangga juga menjelaskan, bantuan Subsidi Upah (BSU) diberikan kepada pekerja pegawai swasta.

Bantuan diberikan sebesar Rp600 ribu per bulan untuk satu orang pekerja selama 4 bulan dan disalurkan dalam 2 tahap, yaitu pada kuartal III dan kuartal IV tahun 2020.

Meskipun demikian, Menko Airlangga menjelaskan, tidak sembarang pekerja swasta mendapat BSU tetapi ada beberapa kriteria pegawai swasta yang dapat menerima bantuan tersebut. Salah satunya adalah pekerja dengan upah di bawah Rp 5 juta per bulan yang mengalami tekanan akibat Covid-19 dan tenaga kerja aktif yang terdaftar dalam BP Jamsostek.

"Selanjutnya ada Program Kartu Prakerja yang diprioritaskan untuk mereka yang tidak terdaftar di BP Jamsostek yang diberikan bantuan upah. Kami telah kembangkan Kartu Prakerja dari skema awal targetnya 2 juta peserta, kini skemanya menjadi 5,6 juta peserta," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, ada program perluasan pemberian kredit juga ditujukan bagi rumah tangga dan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan fasilitas bunga 0 persen yang disalurkan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diperluas.

"Tahap awal dengan target mencapai 2 juta nasabah tahun 2020. Dengan plafon pinjaman diperkirakan Rp. 6-10 Juta," imbuh Airlangga.

Sementara itu dari sisi kesehatan, Menko Airlangga menyebut pemerintah telah melakukan beberapa kali uji coba vaksin. Jumlah tes yang dilakukan di Indonesia juga terhitung cukup masif, yaitu sebanyak 2.077.441 juta vaksin.

Untuk terus mengupayakan penanganan Covid-19, pemerintah tengah melakukan beberapa inisiatif. inisiatif terdepan adalah Indonesia dapat mempunyai akses terhadap 30 juta vaksin Biofarma pada akhir tahun.

Terkait persentase kasus sembuh Covid-19 di Indonesia sebesar 71,50 persen, lebih tinggi dibandingkan persentase secara global di angka 68,71 persen. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler