jpnn.com, KOLAKA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan pusat peribadatan milik PT Ceria Nugraha Indotama, yakni Masjid Agung Al Fath Ceria dan Masjid An Naml Ceria.
Peresmian itu dilakukan di sela-sela kunjungan kerja ke Proyek Strategis Nasional (PSN) Smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria Nugraha Indotama di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara selama dua hari, mulai Senin (1/7).
BACA JUGA: Sekuriti Perusahaan Tambang Nikel Ilegal di Kolaka Tewas Tertimbun Longsor
Menteri Arifin Tasrif menandatangani prasasti kedua masjid tersebut dan disaksikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kolaka, Muh. Duwana Said.
Turut hadir dalam peresmian itu Chairman Ceria Group Atto Sakmiawata Sampetoding, CEO Ceria Group Derian Sakmiwata, dan Ketua Forum Industri Nikel Indonesia yang juga CEO PT IMIP Alexander Barus.
BACA JUGA: Menteri ESDM Arifin Tasrif Tinjau Kesiapan Pertamina Surabaya dalam Hadapi Libur Idulfitri
“Saya sangat mengapresiasi PT Ceria Nugraha Indotama atas prakarsanya membangun pusat peribadatan ini,” kata Arifin dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Rabu (3/7).
Pada kesempatan itu, Genaral Manager (GM) Site Operations PT Ceria Nugraha Indotama Wahyu Maradona menjelaskan pusat peribadatan ini didedikasikan untuk mendukung kesuksesan dan kemaslahatan PSN smelter ‘Merah Putih’, baik pada aspek keagamaan, spiritual maupun nilai-nilai Environment, Social dan Governance (ESG).
BACA JUGA: Kronologis Anggota DPRD Kolaka Tewas di Hotel Tengah Malam
Dia menjelaskan kedua masjid ini adalah ungkapan rasa syukur Insan Ceria atas nikmat, lindungan, karunia serta keberkahan yang senantiasa dilimpahkan
"Semua itu dilimpahkan kepada Insan Ceria dalam melewati proses perjalanan panjang, terjal penuh tantangan yang telah dilalui sehingga kami dapat terus berikhtiar sampai hari ini dan Insyaallah berkelanjutan ke depan,” ungkap Wahyu Maradona.
Wahyu berharap pihaknya dapat terus berkontribusi dan membawa manfaat bagi bangsa dan negara serta menjadi kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di sekitar wilayah IUP PT Ceria Nugraha Indotama.
Wahyu menjelaskan kedua masjid ini memiliki makna filosofis berbeda.
Masjid An Naml Ceria yang pertama berdiri di wilayah IUP PT Ceria Nugraha Indotama, dibangun pada tahun 2021 di atas lahan seluas 143 meter persegi dan mulai difungsikan pada tahun 2022 dengan kapasitas 100 jemaah.
Nama 'An Naml' diambil dari Surah ke-27 Al-Qur'an yang berarti semut.
Dia menjelaskan semut adalah hewan yang hidup berkelompok, memiliki kerapihan, kedisiplinan, kekompakan serta memiliki organisasi yang baik agar tidak terinjak oleh bala tentara Nabi Sulaiman yang akan melintas.
"Inilah yang menjadi salah satu tujuan dan pedoman utama insan Ceria dalam mengimplementasikan visi dan misi PT Ceria Nugraha Indotama,” jelasnya.
Sementara itu, Masjid Agung Al Fath Ceria yang merupakan masjid kedua, pembangunannya dimulai pada Desember 2021 dan selesai pada April 2023 dengan luas bangunan 638 meter persegi.
Nama Masjid Agung Al Fath diambil dari surah ke 48 Al-Qur’an yang berarti kemenangan.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra