Menteri Asal Parpol Diyakini Sibuk Urus Pemilu

Minggu, 22 Desember 2013 – 16:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia melansir hasil survei bahwa mayoritas responden khawatir presiden dan wakil presiden beserta para menterinya tidak akan fokus lagi dengan tugas-tugas pemerintahan pada tahun politik 2014.

Peneliti LSI Fitri Hari mengatakan sebanyak 77,42 persen khawatir para menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tidak akan fokus bekerja karena harus membantu partai di pemilihan umum 2014. Termasuk membantu diri sendiri bagi menteri yang maju sebagai calon legislatif di pemilu 2014.

BACA JUGA: Publik Khawatir Pemerintahan Lumpuh di Tahun Politik

"Sedangkan mereka yang yakin para menteri masih tetap fokus menjalankan tugasnya hanya 19,35 persen," kata Fitri dalam paparan hasil survei bertajuk "Mayoritas Publik Khawatir Pemerintahan Lumpuh di Tahun 2014, Minggu (22/12), di Kantor LSI di Jakarta.

Sebab, lanjut dia, ada 16 menteri atau kurang lebih 50 persen menteri KIB Jidil II berasal dari partai politik.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Ungguli Capres Konvensi Lainnya

Karenanya, LSI menemukan 66,33 persen publik menilai menteri asal parpol akan lebih banyak bekerja untuk kepentingan partainya. Hanya 9,18 persen yang menilai menteri asal parpol bekerja untuk pemerintahan. Yang menilai seimbang antara pemerintahan dan partai sebanyak 13,27 persen. Selebihnya menjawab tidak tahu.

"Para menteri yang berasal dari partai politik ini diyakini publik tidak fokus bekerja menjalankan tugas pemerintahan karena akan lebih sibuk mengurusi kepentingan partainya," kata Fitri.

BACA JUGA: Ormas Harus Siap Memberikan Informasi Publik

Fitri juga menerangkan, mayoritas publik khawatir presiden dan wapres tak fokus menjalankan tugas pemerintahan, karena terganggu dengan penyidikan kasus Bank Century.

Menurutnya, proses pemeriksaan Wapres Boediono sebagai saksi KPK  dan keinginan Timwas Century DPR untuk meminta keterangan kepada bekas Gubernur Bank Indonesia, itu dipersepsikan mengganggu fokus pemerintahan.

"Sebanyak 60,00 persen menyatakan khawatir presiden dan wakil presiden tidak fokus bekerja karena kasus ini," kata Fitri.

Sedangkan 31,76 persen menyatakan masih yakin presiden dan wapres tetap dapat menjalankan tugasnya sehari-hari."Meski proses penyidikan kassu Century yang menyeret nama Wakil Presiden Boediono terus berjalan," ujarnya.

Survei itu menggunakan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan 18 hingga 19 Desember 2013. Responden dalam survei itu sebanyak 1.200 dan margin error kurang lebih 2,9 persen. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Takut Rano Karno Tersangkut Kasus Atut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler