jpnn.com, PONTIANAK - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur meresmikan gedung rawat inap baru Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak, Kalbar, Selasa (14/03).
Dengan berdirinya ruangan rawat inap yang baru ini, diharapkan memberikan kontribusi pelayanan yang signifikan kepada masyarakat sehingga pelayanan kesehatan dapat diterima secara baik oleh masyarakat Kota Pontianak.
BACA JUGA: Tiga Kota Ini Siap Membuat Mal Layanan Publik
Menteri Asman mengatakan, keberhasilan pembangunan kesehatan di Pontianak tidak lepas dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya bagi keluarga miskin di seluruh puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta melalui Program Kartu Sehat JPK-GAKIN, serta upaya perbaikan mutu pelayanan kesehatan.
"Pelayanan publik yang baik adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA: FHK2I: Menteri Asman Mau Melanggar Aturan Ya?
Dikatakan, masyarakat menghendaki pelayanan publik dengan layanan yang prima atau business excellence yang menjadi ukuran utama bagi masyarakat dalam menilai pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Secara sederhana, pelayanan prima diartikan sebagai praktik manajerial yang baik pada suatu organisasi pelayanan dan memberikan rasa kepuasan yang sangat tinggi kepada masyarakat (customer satisfaction).
BACA JUGA: MenPAN-RB: Negara Harus Melayani 24 Jam
Pelayanan prima dapat dicapai oleh suatu unit/lembaga pelayanan publik, jika menerapkan prinsip-prinsip standar pelayanan publik dengan baik.
"Ukuran penilaian masyarakat terhadap pelayanan sebenarnya sangat sederhana, yaitu: persyaratan sederhana, pelayanan cepat, nyaman, serta berbiaya murah atau gratis," tegas Asman.
Dia juga mengingatkan, jangan sampai ada suatu layanan yang dinyatakan gratis, tetapi di belakang petugas berkata,“Maaf, mohon seikhlasnya”.
Menteri menambahkan, tidak kalah pentingnya, petugas layanan harus ramah dan sopan, serta memahami tugas secara baik, bekerja dengan profesional.
Pelayanan prima akan memberikan citra baik bagi pemerintah, dimana kepercayaan masyarakat semakin meningkat kepada pemerintah.
Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada pemerintah akan mendorong peran serta masyarakat dalam berbagai bidang pemerintahan dan pembangunan.
Jika partisipasi masyarakat meningkat dalam berbagai sektor pembangunan, maka pertumbuhan ekonomi pun semakin membaik, sehingga kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Oleh karena itu, untuk memberikan pelayanan prima, hal utama yang harus dilakukan adalah perubahan pola pikir (mindset) dan budaya kerja (culture set) dari petugas layanan. Hal ini sejalan arahan Presiden Jokowi dalam Nawacita, yaitu Revolusi Mental.
Bagi penyelenggara pelayanan publik bukan saatnya lagi bermental feodal dan berorientasi pada kekuasaan. Kita harus mengubah diri dari birokrat priyayi menjadi birokrat melayani.
Melayani dengan hati, sepenuh hati, dan dengan hati-hati, serta tidak sesuka hati harus menjadi motto dalam segenap jiwa aparatur kita.
Sejalan dengan upaya mewujudkan Kota Pontianak menjadi kota yang representatif, kompetitif, dan sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia bahkan dunia, berdirinya rumah sakit yang representatif merupakan hal yang menggembirakan dan tentu akan disambut baik oleh masyarakat seluruh Indonesia.
Oleh karena itu, Menteri Asman berharap dalam memberikan pelayanan, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak ini perlu memperhatikan pokok-pokok antara lain, menunjang program pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
melaksanakan amanat sesuai dengan maksud didirikannya RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, serta mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Pontianak.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan merupakan dambaan dan harapan masyarakat.
Berbagai upaya ke arah tersebut telah kita lakukan, diantaranya dengan mendorong penciptaan kreativitas pembaharuan atau memodifikasi jenis pelayanan melalui pengembangan inovasi pelayanan publik yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pengembangan inovasi pelayanan publik harus mengandung karakter efisien dalam pembiayaan dan sederhana dalam proses.
Dengan demikian, peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis inovasi harus memperlihatkan efisiensi tanpa kehilangan efektivitasnya.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, dimana aparatur pemerintah harus mengedepankan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan harus menghindari pengeluaran atau penggunaan sumber daya yang tidak perlu, yang mengakibatkan pemborosan keuangan negara.
"Sudah bukan saatnya lagi kinerja pemerintahan diukur dari penyerapan anggaran, tetapi harus diukur dari seberapa besar manfaatnya untuk rakyat (outcome)," tegas pria yang baru saja meraih gelar Doktor Ekonomi Islam dari Unair Surabaya ini.
Dalam kesempatan itu, Menteri memberikan penghargaan yang tinggi dan mengharapkan kepada RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik.
"Ke depan saya berharap RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie dapat berperan sebagai centre of excellence, yang menjadi rujukan dan acuan bagi dokter dan rumah Sakit lainnya," imbuhnya.
RSUD SSMA Pontianak merupakan salah satu inovator terbaik dan masuk Top 35 tahun 2016, serta memperoleh penghargaan 5 besar terbaik dengan katagori A sebagai unit pelayanan role model 59 kabupaten/kota.
RDUD SSMA saat ini juga diikutsertakan dalam kompetisi inovasi internasional (UNPSA). Dengan penghargaan yang diberikan dapat memotivasi pemerintah daerah untuk terus berinovasi meningkatkan pelayanan publik dan menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain untuk senantiasa memberikan pelayanan prima.
Dalam kunjungan kerja ke Kalbar ini Menteri yang didampingi Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa juga mengunjungi Polres Kota Pintianak, Kampus IPDN, dan berdialog dengan ASN Kabupaten Kubu Raya. (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tawaran Menarik MenPAN-RB untuk Para PNS
Redaktur : Tim Redaksi