jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pihaknya telah mengadopsi prinsip pembangunan gedung hijau (green building) sebagai bentuk kontribusi dalam pengurangan emisi karbon melalui berbagai pembangunan infrastruktur.
Dia menyebutkan prinsip green building terakomodir dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
BACA JUGA: Wakil Menteri Keuangan Sebut Indonesia Bersiap untuk Nol Emisi Karbon
Kontribusi lainnya yang dilakukan Kementerian PUPR dalam mengurangi emisi karbon, yaitu mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah dengan target kawasan perkotaan yang terlayani dapat meningkat dari 60 persen pada 2016 menjadi 100 persen di 2024.
"Kami juga terus melanjutkan proyek sanitasi berbasis masyarakat melalui pembangunan TPS3R yakni Tempat Pengelolaan Sampah dengan konsep reuse, reduce, dan recycle di seluruh Indonesia," ungkap Menteri Basuki melalui keterangan yang diterima Rabu (3/11).
BACA JUGA: COD Rampung, PLTS Sei Mangkei Berpotensi Mereduksi Emisi Karbon 1.300 Ton Setahun
Menteri Basuki optimistis dapat memberikan dukungan pengurangan emisi karbon dengan potensi sebesar 58 persen di sektor bangunan dan 5 persen di sektor limbah.
"Berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Fourth Assessment Report on Climate Change (2017), operasional gedung menyumbang hingga 72 persen emisi karbon dioksida di kawasan perkotaan," ungkap Menteri Basuki yang ikut sebagai delegasi Konferensi Perubahan Iklim Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
BACA JUGA: Mengunjungi PPI UK, Begini Pesan Menteri PUPR untuk Mahasiswa
Terkait dengan adaptasi perubahan iklim, Menteri Basuki juga menyatakan Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk ketahanan air.
"Kementerian PUPR juga telah membangun Terowongan Air Nanjung di hulu DAS Citarum yang mencegah banjir di Wilayah Metropolitan Bandung dengan meningkatkan kapasitas aliran air dari 570 menjadi 650 meter kubik per detik," papar Menteri Basuki.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya Indonesia akan dapat memenuhi komitmen pengurangan emisi sebesar 29 persen.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim," ungkap Presiden Jokowi pada Konferensi Perubahan Iklim Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Presiden Jokowi memaparkan laju deforestasi Indonesia saat ini yang paling rendah selama 20 tahun dan tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen.
"Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4x lebih besar dibandingkan lahan gambut," ujar Presiden Jokowi. (mcr18/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi