jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan tahun anggaran 2016 Kementerian PUPR, Rabu (6/1). Total paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp8,81 triliun.
Penandatanganan kontrak ini dilakukan di 5 lokasi secara bersamaan yaitu Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado, dan Jayapura. Presiden menyaksikannya melalui video conference di Ruang Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta.
“Artinya kalau hari ini sudah ditandatangani besok sudah harus bekerja,” ujar Jokowi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Bawa Barang Berlebih di Kereta, Siap-siap Bayar Biaya Bagasi
Jokowi meminta pola seperti yang dilakukan MenPu dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga ditiru kementerian lainnya. Menurutnya, proyek-proyek harus ditandatangani awal Januari, sehingga bisa dikerjakan secepatnya.
“Ini juga akan mendorong, memberikan stimulasi pada pertumbuhan ekonomi apalagi dengan kondisi saat ini setelah bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” imbuhnya.
BACA JUGA: 17 Hari, KAI Berhasil Raup Pendapatan Rp339,7 miliar
Dengan masuknya era persaingan di MEA tersebut, Jokowi berharap proyek infrastruktur oleh Kementerian PUPR bisa membuka lapangan pekerjaan yang besar untuk masyarakat. Ia meminta ini juga melibatkan kontraktor lokal.
“Saya titip yang pertama, usahakan proyek-proyek ini banyak menyerap tenaga kerja dan kontraktor lokal. Pakai juga local content. Jangan dikit-dikit impor. Stop itu. Gunakan barang-barang lokal”, tegas Jokowi.
BACA JUGA: Godok Sanksi Bagi BUMN yang Tak Gunakan Baja Lokal
Sementara itu menurut Basuki, dari 644 paket yang ditandatangani, sebanyak 597 di antaranya adalah paket kecil dengan nilai kontrak di bawah Rp50 miliar. Ini yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara 47 paket adalah paket besar di atas nilai Rp 50 miliar.
“Nilai kontrak tersebut merupakan 10,84 persen dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016,” kata Basuki.
Berikut rincian paket yang ditandatangani Menteri Basuki:
1. Bidang SDA sebanyak 191 paket senilai Rp 811,41 miliar untuk mendukung ketahanan pangan. Antara lain pembangunan jaringan irigasi di Kelarik Kabupaten Natuna dan Sorong serta rehabilitasi jaringan irigasi di Batang Anai I Kabupaten Padang Pariaman.
2. Bidang jalan dan jembatan sebanyak 436 paket senilai Rp 7,93 triliun, meliputi pembangunan dan preservasi jalan nasional di kawasan perbatasan dan jalan trans Papua.
3. Bidang infrastruktur pemukiman sebanyak 11 paket senilai Rp 68,87 miliar, meliputi pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ibu kota kecamatan (IKK) Jatinangor ITB tahap 2, SPAM kawasan perkotaan terfasilitasi Gunung Seriang di Kabupaten Bulungan, dan SPAM kawasan perkotaan terfasilitasi Mentarang di Kabupaten Malinau.
4. Bidang penyediaan perumahan sebanyak 6 paket senilai Rp 4,8 miliar meliputi penyusunan manajemen mutu SDM Ditjen Penyediaan Perumahan, penyusunan evaluasi pelaksanaan SOP di lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan, pengembangan SIMKA Ditjen Penyediaan Perumahan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Garuda Tak Lagi Terbang ke London Karena Liverpool?
Redaktur : Tim Redaksi