jpnn.com, JAKARTA - Selama 167 hari masa jabatan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi telah sukses memutus akses lebih dari 800 ribu konten judi online berupa situs, IP, aplikasi, dan file sharing.
“Capaian tersebut setara dengan akumulasi pemblokiran konten judi online yang telah dilakukan selama lima tahun sebelumnya,” ungkap Menteri Budi Arie di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).
BACA JUGA: Kemenkominfo Kirim Surat ke KPU untuk Minta Klarifikasi soal Kebocoran Data, Tetapi
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo sepanjang 17 Juli 2023 hingga 30 Desember 2023 total konten judi online telah ditangani sebanyak 805.923 konten.
Adapun jumlah konten judi online yang diblokir pada periode 17-31 Juli 2023 sebanyak 30.013 konten, periode 1-31 Agustus 2023 sebanyak 55.846 konten, periode 1-30 September 2023 sebanyak 96.371 konten, dan periode 1-31 Oktober 2023 merupakan capaian tertinggi yakni sebanyak 293.665 konten.
BACA JUGA: MTM Bersama Kominfo Perkuat Sinergi Transformasi Digital dan Keamanan Siber
Selanjutnya, konten judi online yang diblokir pada periode 1-30 November sebanyak 160.503 konten, periode 1-30 Desember sebanyak 168.895 konten.
Berdasarkan platform, Kementerian Kominfo memutus akses konten judi online pada 596.348 situs dan IP, 173.134 platform Meta, 29.257 akun platform file sharing, 5.993 platform Google dan Youtube, 367 platform X, 170 platform Telegram, 15 platform TikTok, 8 platform App Store, dan 1 platform Snack Video.
BACA JUGA: Komplotan Pembuat Konten Judi Online di Semarang Ditangkap Polisi
Tidak hanya konten judi online, Menkominfo menyatakan telah berhasil memblokir lebih dari 5.000 rekening bank dan akun e-wallet yang terindikasi dimanfaatkan untuk aktivitas judi online.
Menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pemblokiran pada rekening terkait judi online.
“Kominfo berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam memberantas judi online. Kami bekerja sama dengan OJK, penyelenggara layanan telekomunikasi dan internet dan platform digital,” tegas Menteri Budi Arie.
Menkominfo menyatakan telah meminta penyedia layanan internet (ISP) dan operator seluler untuk meningkatkan upaya pemberantasan judi online dengan memastikan ketepatan sinkronisasi sistem pada database situs yang mengandung konten perjudian.
Bahkan, Menteri Budi Arie juga memberikan teguran keras pada raksasa teknologi Meta karena masih ditemukan banyak konten judi online di platform tersebut.
“Teguran ini mengharuskan Meta untuk segera meningkatkan penanganan konten, dan iklan dengan muatan perjudian online pada platform yang dikelolanya dalam 1x24 jam,” tegas Menkominfo.
Menteri Budi Arie mengatakan langkah Meta dalam penanganan konten maupun iklan yang memuat judi online menunjukkan bagaimana keterlibatan semua pihak dibutuhkan untuk pemberantasan judi online.
“Penanganan judi online dapat berlangsung jauh lebih optimal dengan adanya kepedulian dan keterlibatan berbagai stakeholder,” ungkap Menkominfo Budi Arie Setiadi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari