jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Direkrut Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Ari Ashkara. Ari diduga terlibat kasus penyelundupan onderdil motor gede Harley Davidson melalui pesawat baru Garuda jenis Airbus A330-990 Neo dari Prancis.
Wakil Ketua MPR Syarif Hasan menilai langkah itu merupakan bagian dari reward and punishment. "Saya pikir itu bagian dari reward and punishment yang dilakukan oleh Meneg BUMN (Erick),” kata Syarif di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/12).
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Turun Tangan Usut Kasus Harley Dirut Garuda
Wakil ketua umum Partai Demokrat itu mendukung BUMN mengusut kasus itu. Harus diusut apakah ada dugaan keterlibatan oknum lainnya.
"Dan yang kedua mungkin itu tidak bekerja sendiri, pasti (diduga) banyak yang terlibat. Jadi, kami dukunglah, kita kan perlu government yang betul terbuka buat masyarakat," ungkapnya.
BACA JUGA: Kasus Penyelundupan Harley Dirut Garuda Indonesia, Begini Respons Para Pilot
Saat ditanya apakah bisa dilanjutkan ke ranah hukum, Syarif mengatakan silakan saja dilakukan. Terlebih lagi, kata dia, Meneg BUMN Erick sudah menyatakan akan melanjutkan pengusutan.
"Sebenarnya silakan saja. Saya mengikuti bahwa Meneg BUMN mengatakan bukan sampai di sini, tetapi akan dilanjutkan pengusutan dan sebagainya," ujarnya.
BACA JUGA: Detail Temuan Bea Cukai soal Harley & Brompton Selundupan di Garuda
Ia menambahkan bahwa kalau pengusutan dilakukan tentu ada konsekuensi hukumnya. "Saya pikir ini baguslah," kata anak buah Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat itu. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy