Menteri BUMN era Soeharto: Pemikiran Saya Sama dengan Kiai Ma'ruf Amin

Selasa, 12 Februari 2019 – 13:58 WIB
Menteri BUMN era Soeharto, Tanri Abeng berdiskusi bersama Calon Wakil Presiden nomor urut satu KH Ma'ruf Amin di kediaman, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada era Soeharto, Tanri Abeng menemui calon wakil presiden nomor urut satu KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Dalam kunjungannya ini, pria kelahiran Selayar Sulsel berusia 76 tahun itu berdiskusi tentang isu ekonomi dan melihat gagasan Ma'ruf memiliki kesamaan.

BACA JUGA: Didukung Tokoh Madura di Jakarta, Kiai Maruf Amin Kian Pede Menang

Menteri pertama BUMN ini melihat, ekonomi dan usaha negara sudah banyak kemajuan. Namun, Tanri mengharapkan pembangunan harus diteruskan.

"Kebetulan peranan Badan Usaha Milik Negara sebagai pelaku ekonomi, itu luar biasa. Saya yang mendirikan 21 tahun lalu saat krisis. Sekarang BUMN kita betul-betul sudah menjadi pendorong ekonomi di seluruh sektor," kata Tanri.

BACA JUGA: Master C19 Portal KH Ma’ruf Amin Genjot Suara di Jatim

Meski demikian, Tanri mengatakan, pembangunan ekonomi harus dilakukan merata agar tidak terjadi kesenjangan. Dia sendiri sudah memiliki konsep yang dituliskan lima tahun yang lalu bernama Badan Usaha Milik Rakyat.

(Baca dong: Ma'ruf Amin Diminta Serius Garap Suara di Jawa Barat)

BACA JUGA: Relawan Master C19 Portal Kiai Ma’ruf Amin Agresif Door to Door

"Ini adalah koorporatisasi dari usaha-usaha kecil menengah dan koperasi, dan berskala. Dan di dalam pengembangan itu, dia bisa bekerja berskala besar. Dan salah satu usaha besar itu, BUMN itu sendiri. Kalau dia berkolaborasi dan bekerja sama, maka dua-duanya diuntungkan," kata dia.

Dia menjelaskan, konsep ini membuat usaha besar mendapatkan barang baku murah dan berkualitas. Sedangkan usaha kecil dan menengah, memperoleh pasar dan dorongan dari industri yang besar.

"Ternyata Pak Kiai sudah menulis buku, yang intinya keadilan. Keadilan itu keluar dari BUMR ini. Sebenarnya tidak ada negara berkesinambungan dengan keadilan itu. Maka ekonomi harus berkeadilan," jelas dia.

"Dan ternyata, Pak Kiai ini itu pemikirannya sama. Mungkin saya lebih mendetail karena saya orang manajemen," tambah Tanri.

Sementara itu, Ma'ruf mengaku banyak berdiskusi tentang bagaimana Indonesia di masa depan dan apa yang sudah dimiliki saat ini. Menurut Dewan Pengawas Bank Syariah ini, ke depannya dirinya akan berupaya memperbesar kemaslahatan dengan modal yang sudah dibangun Joko Widodo di periode pertama.

"Bagaimana kami maksimalkan yang sudah dimiliki. Dan beliau ini sangat paham betul," pungkas dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Ma’ruf Amin Makin Pede Raih Suara Hingga 70 Persen


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler