jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Ferdy Hasiman mengajak Menteri BUMN Erick Thohir, peka dengan kritikan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu sebelumnya membongkar sejumlah kebobrokan di perusahaan pelat merah tersebut.
BACA JUGA: Langkah Ahok Bongkar Kebobrokan Pertamina Dinilai Tepat, Patut Diapresiasi
Ahok antara lain menyebut, ada kebiasaan direksi selama ini yang kurang baik, yaitu melobi ke menteri.
"Saya kira ini perlu direspons dengan baik. Kalau dibiarkan, sama saja menteri BUMN membiarkan Pertamina menjadi sapi perahan dan menjadi titipan berbagai kepentingan," ujar Ferdy kepada jpnn.com, Kamis (17/9).
BACA JUGA: Ahok Seharusnya Lakukan Pembinaan & Pembenahan di Internal Pertamina, Bukan Malah Buat Gaduh
Menurut peneliti Alpha Research Database ini, menteri BUMN harus memiliki pikiran besar soal Pertamina.
"Soal board of director di Pertamina, saya sangat mendukung apa yang dikatakan Ahok. Secara struktural organisasi, Pertamina itu perusahaan yang tidak sehat dan memiliki rantai birokrasi yang panjang," ucapnya.
BACA JUGA: Ini Bentuk Kegagalan Ahok Melakukan Fungsi Pengawasan di Pertamina
Ferdy menyebut, saat ini ada sebelas jabatan direksi di Pertamina. Mulai dari direktur utama, operasional dan pengolahan. Kemudian, direktur sumber daya manusia, direktur logistik, supply Chain dan infrastruktur.
Lalu, direktur manajer aset, direktur pemasaran, direktur hulu dan direktur perencanaan investasi.
"Ini semacam kesebalasan sepak bola saja. Di bawah BOD (board Of director) masih ada lagi rantai birokrasi yang cukup panjang," ucapnya.
Lebih lanjut penulis buku 'Freeport:Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara' ini juga menyebut, masing-masing BOD ternyata harus memiliki senior vice president. Kemudian masing-masing didampingi minimal dua SPV.
"Paling banyak itu adalah BOD hulu dan pengolahan, ada 4 SPV. Tugas SPV apa? Tugas SPV sesuai dengan bidang masing-masing," katanya.
SPV hulu misalnya, bertugas mengelola bisnis hulu. Demikian juga dengan SPV pengolahan, bertugas mengelola bisnis kilang.
"Nah, pejabat internal Pertamina yang berkarier cukup panjang, memiliki karier maksimal sampai ke SPV ini. Jadi, SPV disediakan untuk diisi orang-orang internal Pertamina," katanya.
Lebih lanjut Ferdy juga menjabarkan, di bawah SPV masih ada lagi vice president, kemudian manajer yang juga diisi pejabat karier Pertamina.
"Jumlahnya masing-masing 4 orang. Ini membuat rantai birokrasi yang begitu berbelit dan panjang di Pertamina," pungkas Ferdy.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang