Menteri BUMN Minta Lahan Bekas Tambang Jadi Pertanian Rakyat

Sabtu, 18 September 2021 – 21:56 WIB
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga (tengah) menyaksikan pelaksanaan program Makmur PT Pupuk Indonesia di lahan bekas tambang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, BELITUNG - Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menyaksikan pelaksanaan program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero), di lahan bekas tambang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Adapun komoditas yang akan ditanam adalah singkong.

BACA JUGA: Ini 5 Kiat Supaya Anak mau Makan Sayuran

"Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) meminta bagaimana lahan-lahan di Belitung itu bisa dimanfaatkan pertanian," kata Arya.

Pemanfaatan lahan bekas tambang ini, dikatakan Arya juga mampu mengalihkan para penambang ilegal menjadi petani.

BACA JUGA: Gubernur Anies Didesak Cabut Sergub Larangan Iklan Rokok di Gerai Ritel

Apalagi melalui program Makmur Pupuk Indonesia, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.

Dengan begitu, para petani yang mengikuti program Makmur ini mendapat banyak manfaat mulai dari pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen ke depannya.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan dari ISDA 2021

"Jadi ini satu sistem, program Makmur yang bikin ekosistem terjamin bagi para petani. Jadi mereka tanam tahu ada offtakernya, itu sangat bagus dan pendanaannya dari pemerintah," kata Arya.

Program Makmur Pupuk Indonesia akan dilaksanakan di atas lahan seluas 89 hektar di provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Program ini tersebar di 4 desa, yaitu Burong Mandi, Kecamatan Damar, Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, dan Desa Kelubi, Kecamatan Manggar.

Sebanyak 4 desa ini berada di satu Kabupaten, yaitu Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.

Adapun rincian luas tanam program Makmur di masing-masing desa yaitu Burong Mandi seluas 13 hektar, Buding seluas 26 hektar, Bentaian Jaya seluas 10 hektar, dan Kelubi seluas 40 hektare.

Program Makmur di sini melibatkan 45 petani, yang tergabung dalam kelompok tani Astrada, Aik Tukal, Bunud Jaya, dan Jaya Bambu.

Adapun di atas lahan seluas 89 hektar ini akan ditanami sebanyak 890 ribu batang singkong, dengan jarak tanam 1x1 meter. Panen perdana program Makmur di Kabupaten Belitung Timur ini ditargetkan pada Juni, Juli, dan Agustus 2022.

Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.

Adapun, komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis.

Realisasi program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektar dan melibatkan 28.884 petani.

Pupuk Indonesia menargetkan pada 2022, total luasan tanam Program Makmur seluas 250 ribu ha di seluruh Indonesia dengan penjualan pupuk non subsidi diharapkan bisa mencapai 125 ribu ton.

Target luasan hingga 2024 diharapkan bisa dicapai 4 juta ha dengan jumlah petani yang terlibat mencapai 4 juta orang.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler