Menteri Darmin Diminta Beri Nama untuk Bayi Anoa Lucu Ini

Jumat, 31 Agustus 2018 – 07:00 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menko Perekonomian Darmin Nasution di puncak peringatan HKAN. Foto: Natalia/JPNN

jpnn.com, BITUNG - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dipercaya untuk memberi nama bagi bayi anoa  yang lahir di Anoa Breeding Centre (ABC), Juli lalu di Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado, Sulawesi Utara.

Bayi betina yang berasal dari induk betina Denok dan jantan Rambo ini diberi nama Deandra.

BACA JUGA: Menteri LHK Ingatkan Ancaman Kepunahan Kenakeragaman Hayati

Pemberian nama dilakukan Menteri Darmin saat bersama Menteri LHK Siti Nurbaya menghadiri kegiatan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara.

Menteri Darmin menuliskan nama Deandra di sebuah papan fotonya yang memang telah disiapkan.

BACA JUGA: Inilah 10 Tokoh Lingkungan Penerima Kalpataru

Deandra lahir selamat dengan memiliki berat badan 6,7 kg dan panjang badan 55 cm. 

Dengan peristiwa kelahiran anoa yang ketiga ini, total ada 10 anoa di ABC Manado, dengan komposisi tiga jantan dan tujuh betina.

BACA JUGA: KLHK Libatkan MPA Dalam Pengendalian Karhutla

Sebelumnya, bayi anoa pertama lahir pada 7 Februari 2017, dan diberi nama Maesa oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla,. 

Sedangkan kelahiran kedua pada 8 November 2017, diberi nama Anara oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Jan Darmadi, dengan didampingi Menteri LHK.  

Menteri Darmin sebelum menandatangani pemberi nama untuk Deandra juga mengingatkan agar semua kalangan masyarakat menjaga alam dan lingkungan dengan baik. Termasuk konservasi alam bagi habitat satwa langka.

"Saya mengajak mari kita semua bersama menjaga dan melestarikan alam mulai dari diri dan lingkungan kita masing-masing. Jadikan diri kita teladan agar perilaku konservasi alam semakin berkembang dan menjadi ciri kehidupan masyarakat Indonesia," kata Menteri Darmin.

Peristiwa kelahiran anoa secara alami di ABC BP2LHK Manado ini adalah bukti nyata keberhasilan upaya pelestarian satwa liar, sejak diresmikannya ABC BP2LHK oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, pada 5 Februari 2015. 

Kelahiran anoa ini dianggap membawa angin segar dan harapan baru bagi konservasi mengingat populasinya yang terus menurun.

Sebagai salah satu satwa endemik Sulawesi yamg terancam punah, keberadaan Anoa (Buballus sp.) bernilai penting, sehingga satwa ini digolongkan ke dalam satwa dilindungi, sesuai Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta masuk ke dalam Appendix I CITES.  

Terkait hal ini, ABC BP2LHK Manado saat ini menjalin kerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, dan beberapa pihak swasta, untuk mendukung pelestarian satwa endemik. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler