jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, mengaku mendapat banyak laporan dari pasar tradisional di desa-desa, bahwa kenaikan harga beras dan kebutuhan pokok lain mulai terjadi sejak akhir tahun dan terus berlangsung sampai sekarang.
Kondisi tersebut menurut Marwan, selain membuat resah masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga, juga berpotensi menimbulkan citra negatif pemerintah yang sedang gencar membangun swasembada pangan khususnya beras.
BACA JUGA: Tuding Ada yang Memanfaatkan Kisruh Lion Air
“Jadi harus segera diatasi, jangan sampai menimbulkan persepsi publik pemerintah kurang cakap dalam pengelolaan beras dan kalah siap dibanding mafia beras. Karena akan sangat merugikan kepercayaan masyarakat pada pemerintah dalam hal kemampuan menjamin ketersediaan beras dan pendistribusiannya," ujar Marwan, Senin (23/2).
Guna mengatasi kondisi yang ada, Marwan menyarankan segera dilakukan pembenahan dan konsolidasi manajemen pangan, khususnya beras. Salah satunya dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai distributor beras.
BACA JUGA: Beras Mahal dan Langka, Ini Kata JK
"BUMDes bisa diperankan sebagai distributor di lini pertama jalur distribusi di desa, karena BUMDes yang memang lokasinya di desa lebih mudah berbisnis dengan petani desa yang tidak lain adalah anggota BUMDes di desa masing-masing," ujarnya.
Marwan meyakini pemberian peran BUMDes sebagai distributor beras desa, akan sangat membantu pemerintah dalam mengamankan jalur pengadaan dan penyaluran beras dari praktik mafia beras.
BACA JUGA: Rini Salut AP II Mau Talangi Lion Air
"BUMDes akan ikut membantu petani desa yang juga anggota BUMDes, mulai dari proses tanam, perawatan dari hama, hingga tahap panen, membeli dan menggiling jadi beras lalu menyimpan dan menyalurkannya sesuai dengan harga yang ditetapkan Pemerintah," ujarnya.
Guna mendukung usulan tersebut, Marwan mengaku akan segera berkordinasi dengan berbagai instansi terkait. Karena meyakini pemberian peran BUMDes sebagai distributor beras tidak hanya membantu pemerintah semata, namun juga sebagai bentuk penguatan ekonomi desa. Karena BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa.
"Penguatan BUMDes akan menempatkannya sebagai penggerak ekonomi desa, karena selain akan meningkatkan pendapatan desa juga akan memajukan usaha warga desa yang terkait dengan bisnis BUMDes, serta menciptakan lapangan kerja dan usaha baru dari bisnia yang dikembangkannya,” ujarnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mestinya, Rute Lion Air Langsung Dipangkas Saja
Redaktur : Tim Redaksi