jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan akan memaksimalkan budidaya perikanan di Sumatera Selatan (Sumsel). Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dia dipanggil sebagai menteri pada Oktober lalu.
“Ada dua arahan Presiden, maksimalkan budidaya dan perbaiki komunikasi dengan nelayan. Saat mendengar budidaya, saya ingat kampung halaman saya Sumatera Selatan,” kata Menteri Edhy saat bersilaturahmi dengan Gubernur Sumsel Herman Deru beserta Bupati dan Wali Kota se-Sumatera Selatan di Griya Agung atau Rumah Dinas Gubernur Sumsel, Minggu (26/1) malam lalu.
BACA JUGA: Edhy Prabowo Setop Wacana Ekspor Benih Lobster
Menurut Menteri Edhy, banyak potensi di bidang perikanan di Sumsel yang belum digarap maksimal. Ia mencontohkan Kabupaten Musi Rawas yang telah lama menyiapkan lahan sebagai lokasi perikan budidaya ikan indukan, serta Pulau Maspari yang rencananya akan dijadikan pusat pembenihan ikan dan udang.
Dia pun ingin program-program budidaya ini segera terlaksana. Yang paling utama, ia ingin mengoptimalkan budidaya serta terus membangun komunikasi dengan stakeholder di mana pun, termasuk Sumsel. Tujuannya agar program-program di sektor kelautan dan perikanan bisa terealisasi, serta dinikmati masyarakat luas.
BACA JUGA: Tiga Arahan Jokowi untuk Perkuat Sektor Pertanian dan Perikanan
Menteri Edhy ingin Sumsel yang sudah kental dengan tradisi budidaya ikan, tidak lagi mengeluhkan soal pembenihan, pembesaran, mahalnya pakan dan lainnya. "Semua jenis ikan bisa dibudidayakan di Sumsel. Ikan Belida sekarang sudah bisa diperbanyak, ikan baung, ikan gabus, ikan kerapu sudah bisa dibudidayakan. Tinggal kesungguhan stakeholdernya agar ikan ini terus bertambah dan terjaga keberadaanya," ujarnya.
Tak hanya budidaya, perikanan tangkap juga ikut menjadi perhatian. Mengingat potensi di sektor ini juga cukup besar, seperti di wilayah Sungsang, Kabupaten Banyiasin.
BACA JUGA: Gerakan Makan Ikan, Edhy Prabowo Masak Menu Khas Manado
Menteri Edhy ingin Sungsang menjadi Tempat Pendaratan Ikan (TPI) strategis dan menjadi yang terbesar di Sumsel. "Potensi ikannya bisa 700 ribu ton per tahun, jika 50 ton saja yang masuk Sumsel maka suplai aman, apalagi pasarnya sangat dekat (Palembang)," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru berharap digulirkannya program perikanan budidaya di Sumsel, baik budidaya ikan maupun udang air tawar. "Di Sumsel ini sangat tergantung dengan ikan. Bahkan, ikan busuk saja dimakan namanya "Pekasam" ini menunjukan betapa besarnya konsumsi ikan di Sumsel," ujar Deru.
Herman Deru juga berharap ada program KKP yang digulirkan terkait pelestarian ikan-ikan kebanggaan yang ada di Sumsel seperti Ikan Baung, Ikan Belida, dan lainnya. "Kami ingin kembalikan citra Sumatera Selatan seperti dulu. karena ikan belida itu di Sungai Musi sangat berkurang. Bahkan untuk konsumsi dan pembuatan pempek, ikan belida dikirim dari Kalimantan dan Riau," ungkapnya.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh