jpnn.com, BENGKULU - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengimbau pelaku industri agar menggunakan solar nonsubsidi.
Dari hasil peninjauan, dia melihat di lapangan bahwa masih ada yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) tidak sesuai peruntukannya.
BACA JUGA: Jaga Daya Beli Masyarakat, Pertamina Jamin Suplai BBM ke Pelosok Negeri
"Banyak solar subsidi ini dipakai untuk kegiatan industri. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan BBM subsidi tersebut," beber Arifin Tasrif melalui keterangan yang diterima Senin (11/4).
Dia menjelaskan pemerintah mengalokasikan solar subsidi ini untuk masyarakat yang perlu dibantu dan membutuhkan, bukan diperuntukkan kepada industri yang melakukan bisnis komersial.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Pertamax tak Bisa Dihindari, BBM Pertamina Termasuk Paling Murah di Dunia
Untuk itu, ia mengimbau agar para pelaku industri yang selama ini menggunakan solar subsidi baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk memakai BBM yang tidak bersubsidi.
Menteri Arifin Tasrif bersama jajaran Kementerian ESDM dan BPH Migas meninjau beberapa SPBU di wilayah Kota Bengkulu, Minggu (10/4).
BACA JUGA: Pertamina Tegaskan Tidak Ada Pengurangan Stok Solar Bersubsidi di Kalbar
Peninjauan tersebut guna memastikan pasokan suplai dan stok BBM dan LPG aman selama Ramadan.
"Kami akan memenuhi kebutuhan BBM saat Ramadan dan libur Idulfitri, semuanya berjalan lancar," ujar Arifin Tasrif di SPBU 24.382.16 Jalan Depati Payung Negara KM 15, Betungan, Kota Bengkulu.
Arifin mengakui bahwa saat ini terjadi perubahan harga yang cukup besar dikarenakan harga bahan Baku BBM harga minyak dunia yang meningkat.
"Ini yang tidak bisa dikendalikan karena harga minyak dunia saat ini meningkat sangat tinggi. Untuk itu, kami harus bisa mengalokasikan subsidi ini dengan tepat dan masyarakat harus disiplin untuk bisa menggunakan sesuai haknya," kata Arifin menambahkan.
Turut hadir dalam peninjauan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial, serta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi