Menteri Hanif: Kalau Tidak Inovatif, Anda Lewat

Rabu, 14 Maret 2018 – 17:44 WIB
M Hanif Dhakiri. Foto: Kemenaker

jpnn.com, JAKARTA - Inovasi berperan penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM)  di Indonesia.

Inovasi menjadi hal yang sulit dielakkan bagi setiap individu, organisasi, kelompok maupun bangsa agar tetap bertahan dan berdaya saing.

BACA JUGA: Polisi dan APJATI Awasi Pengiriman Pekerja Migran

“Kalau dulu orang teriak merdeka atau mati, maka hari ini teriak inovasi atau mati. Kalau tidak inovatif, Anda lewat. Jadi, inovasi penting untuk tingkatkan daya saing bangsa,” kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dalam Learning Innovation Summit 2018 bertajuk Peran Pendidikan Vokasi dalam Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia di Jakarta, Rabu (14/3).

Hanif mengatakan, tantangan saat perkembangan teknologi informasi begitu masif.

BACA JUGA: Menaker Hanif Dhakiri: Inovasi Atau Mati!

Karena itu, industri tanpa terasa tiba-tiba menjadi tidak relevan dan tidak kompetitif lagi.

Hal itulah yang membuat pemerintah terus mendorong industri agar bertransformasi dari old industri menjadi new industri.

BACA JUGA: Demi Pekerja Migran, Kemenaker Gandeng Wall Street English

“Kalau industrinya dengan perkembangan zaman tak berubah, maka dia akan begitu cepat jadi tidak relevan dan kalah bersaing. Kalau industri tak berubah, maka ada dua hal terjadi industrial shock, baik bussiness shock atau manpower shock. Mungkin dia bisa bersaing dan survive tapi konsekuensinya adalah PHK secara masif sehingga menimbulkan instabilitas di perusahaan bahkan instabilitas politik,” kata Hanif.

Dia menambahkan, pemerintah terus mendorong semua industri melakukan transformasi atau inovasi dari model lama ke model baru.

Industri mengalami perubahan, maka pekerjaan pun akan mengalami perubahan. Industri yang menutup diri dipastikan akan kalah bersaing dengan dunia mancanegara.

"Pemerintah terus mendorong industri terus mentransformasi dari old industri menjadi new industri. Karena itu, kalau industri tidak berubah maka dia akan cepat kalah bersaingan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi “terbunuhnya” sejumlah pekerjaan akibat perkembangan teknologi informasi, Hanif mengatakan, akan bermunculan pula sejumlah peluang pekerjaan baru.

Dalam kurun waktu 10-20 tahun ke depan, sudah selayaknya harus disiapkan pemetaan menyangkut sektor pekerjaan yang bakal tumbuh dan menyusut.

“Kami di Kemenaker menyiapkan pemetaan sektor pekerjaan yang akan tumbuh dan menyusul. Setelah pekerjaan berubah maka skill juga akan berubah. Saran saya pertimbangkan speed dalam dunia usaha, inovasi," kata Hanif.

Hanif juga mengajak para anak muda tetap optimistis dan bekerja keras dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat

“Kuncinya hari ini ada dua, kerja keras dan inovasi. Kalau anak-anak muda kita mau kerja keras dan inovasi,  maka akan survive di dunia yang penuh perubahan sekarang ini, “ kata Hanif.

Hanif menambahkan dibutuhkan peran swasta (ruanguru) dalam meningkatkan kapasitas SDM.

Yakni pengembangan program pelatihan seperti kombinasi tatap muka dan pembelajaran jarak jauh dan penyediaan bahan pembelajaran jarak jauh berbasis aplikasi (e-learning). (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemnaker Gandeng BWI ILO Tingkatkan Kualitas Pengawasan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler