jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan situs mengenai perjudian online setiap hari terus diberantas Kemenkominfo.
"Melalui sistem surveilans kami terus bersihkan, setiap hari," kata Menteri Johnny saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/8).
BACA JUGA: Tempat Judi Online Berkedok Warnet di Palembang Digerebek Polisi, 7 Orang Diamankan
Dia menjelaskan bahwa pihaknya menindak tegas situs judi online dan situs ilegal di Indonesia
Menurut dia, setidaknya sudah memblokir 15 penyelenggara sistem elektronik yang menyediakan judi online.
BACA JUGA: Menteri Johnny Dukung Kapolri Copot Pejabat Polri yang Terlibat Judi Online
Meski sudah dinyatakan ilegal oleh pemerintah, tetapi judi online cukup sulit diberantas.
Johnny menyebut penanganan judi online ini bagai mati satu tumbuh seribu, satu ditutup, yang lain bermunculan.
BACA JUGA: Menteri Johnny Usulkan Ekstensifikasi Lelang SFR
Politikus Partai NasDem itu menilai penanganan judi online membutuhkan kerja keras dan kolaborasi untuk menangani masalah ini di dunia maya dan dunia nyata.
Di dunia maya, kata dia, terus memblokir situs dan akun judi yang bermunculan.
Sementara di ruang fisik, kasus judi online ini ditangani oleh penegak hukum, antara lain kepolisian.
"Ini kolaborasi yang bagus," kata Johnny.
Sejak 2018 sampai 22 Agustus 2022, Kementerian Kominfo sudah memutus akses terhadap 566.332 konten yang terkait perjudian online.
Dari awal tahun sampai 22 Agustus, Kemenkominfo memblokir 118.320 konten judi.
Konten judi yang diblokir termasuk akun di platform digital dan situs yang membagikan konten judi.
Pada 2018, konten yang diblokir berjumlah 84.484, jumlahnya turun menjadi 78.306 pada 2019.
Jumlah konten judi yang diblokir bertambah menjadi 80.305 pada 2020.
Jumlah itu naik tajam menjadi 204.917 konten pada 2021.
Pemblokiran situs judi bukan satu-satunya cara kementerian untuk memberantas judi online dari ruang digital Indonesia. (Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Johnny Bertemu Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Ini yang Dibahas
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian