jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto dituntut tak boleh berdiam diri. Politikus Partai Golkar yang memimpin legislatif itu diminta bersikap atas ulah sejumlah menteri Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dianggap telah melecehkan karena tidak pernah mau menghadiri undangan DPR.
"Coba tanya Ketua DPR kenapa menteri pada tidak datang. Setya Novanto harus bicara, jangan diam-diam saja," kata anggota Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, di Gedung DPR Jakarta, Senin (24/11).
BACA JUGA: Demokrat Dukung Kadernya di DPR Interpelasi Jokowi
Martin mengatakan selaku pimpinan DPR, Novanto seharusnya memberi respon cepat ketika para menteri tidak mau diundang DPR. Jika perlu dia bertanya langsung kepada Presiden Jokowi karena undangan komisi-komisi di DPR sudah tidak diindahkan oleh menteri Kabinet Kerja.
"Sebaiknya Setya Novanto yang bicara, jangan biarkan semua anggota DPR itu bicara, itu gunanya dia jadi ketua," ujar Martin.
BACA JUGA: Pengamat: Menteri Jokowi Gak Benar, Sikat Saja!
Hal serupa disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, yang meminta koleganya memberikan teguran keras kepada pemerintah. Sebab, para menteri Jokowi jelas-jelas menghambat jalannya pemerintahan.
"Ketua DPR, pimpinan DPR, jangan terlalu lembek, kalau perlu, batalkan saja perjanjian dengan KIH (Koalisi Indonesia Hebat)," tandasnya.
BACA JUGA: Pimpinan Baru Pemuda Muhammadiyah Fokus ke Gerakan Dakwah dan Sosial
Selain Menteri BUMN yang meminta Setjen DPR tidak mengundang jajarannya ke DPR untuk sementara waktu, hari ini Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly juga mangkir dari undangan Komisi III DPR, yang membahas soal seleksi pimpinan KPK.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KMP Rumuskan Penggunaan Hak Interpelasi Siang Ini
Redaktur : Tim Redaksi