Pimpinan Baru Pemuda Muhammadiyah Fokus ke Gerakan Dakwah dan Sosial

Senin, 24 November 2014 – 14:10 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak

jpnn.com - JAKARTA - Dahnil Anzar Simanjuntak terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018 dalam Muktamar XVI di Asrama Haji, Padang, Sumatera Barat. Berdasarkan penghitungan suara sejak pada Minggu (23/11), Dahnil berhasil mengumpulkan sebanyak 450 suara.

Dia mengungguli lima calon lainnya, yakni Syahrul Hasan (334 suara), Rohmat Suprapto (64 suara), King Faisal (43 suara), Amirudin (33 suara), dan M. Aziz  (26 suara).

BACA JUGA: KMP Rumuskan Penggunaan Hak Interpelasi Siang Ini

Selain Ketua Umum, peserta Muktamar juga memilih 12 formatur dari 77 calon formatur. Ke-12 formatur terpilih tersebut  berdasarkan urutan suara terbanyak adalah M. Labib 543 (suara), Edy Agus Yanto (445 suara), Nugroho Noto Susanto (422) Rasman Rading (374), Irfan Nusirasman (370), Syaharudin Alrif (365), Lia Kian (328), Sunanto (326), Mora Harahap (314), Abdurahman Syahputra (273), Muharrar Iqbal (264), dan Jasra Putra (261).

Ketua Umum terpilih bersama 12 formatur akan membentuk kepengurusan Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2019.

BACA JUGA: Baru 13 Menteri yang Laporkan Kekayaan ke KPK

Usai penutupan Muktamar, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan dia akan melaksanakan visi-misi yang telah ia sampaikan. Dahnil bertekad akan menumbuhkan kembali jiwa Muhammadiyah yang sesungguhnya di internal Pemuda Muhammadiyah. Baginya, jiwa Muhammadiyah adalah semangat tajdid atau pembaharuan.  

"Dalam konteks Pemuda Muhammadiyah, nalar baru itu adalah cara pandang baru tentang gerakan dakwah dan sosial," tegas Dahnil.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Disebut tak Paham Masalah Honorer K2

Karena itu, Pemuda Muhammadiyah harus fokus pada gerakan sosial dan dakwah yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Pemuda Muhammadiyah harus mampu menawarkan solusi atas persoalan yang ada.  

"Ini fokus empat tahun ke depan. Hari ini kita butuh model gerakan dakwah dan sosial yang menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan zaman," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Dahnil juga mengapresiasi kepemimpinan era DR. Saleh Partaonan Daulay selama periode 2010-2014 ini. Karena menurutnya, Saleh telah menciptakan standar tinggi untuk kerja-kerja Pemuda Muhammadiyah ke depan. "Periode Doktor Saleh ini saya anggap sukses mendorong Pemuda Muhammadiyah berada di pusaran utama gerakan Islam dan kepemudaan," tekannya.

Apalagi, secara pribadi Saleh menjadi kebanggaan seluruh kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Selain mempunyai kelebihan di bidang gerakan dan keilmuan, Saleh sukses terjun ke dunia politik dan saat ini duduk sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI.

"Pemuda Muhammadiyah akan mendorong kadernya yang tertarik ke politik. Kita akan support. Termasuk juga di bidang lain, kita dorong. Pemuda Muhammadiyah harus jadi penguat eksistensi kader di masyarakat," demikian Dahnil.

Selain aktif di Muhammadiyah, Dahnil juga terlibat di beberapa organisasi lainnya bahkan di tingkat di internasional. Saat ini dia menjabat sebagai President Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network (RfP-APYIN). Dosen tetap Fakultas Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini juga dikenal sebagai pengamat ekonomi-politik dan penggiat anti korupsi yang kerap tampil di berbagai media cetak dan elektronik nasional. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Imbau Perusahaan Berikan Insentif buat Buruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler