jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengaku kinerjanya sangat terbantu dengan hadirnya smartphone dan media sosial untuk bisa mengakses informasi lebih cepat.
Perkembangan tekhnologi ini dimanfaatkan mengajak publik untuk bersama-sama menjaga kekayaan alam Indonesia.
BACA JUGA: Republik Fiji Ingin Belajar Kelola Bambu dari Indonesia
Hal ini disampaikan Menteri Siti saat mengikuti talkshow "Maximizing Your Smartphone Photography & Social Media To Help Our Nature" yang diselenggarakan harian The Jakarta Post di Jakarta.
"Saya punya beberapa media sosial Twitter, Instagram, Facebook dan website sendiri. Lewat media sosial ini saya sangat terbantu karena masyarakat melaporkan berbagai hal tentang hutan dan lingkungan ke medsos saya ini," ujar Menteri Siti.
BACA JUGA: Dunia Apresiasi Langkah Koreksi Pemerintahan Jokowi
Menteri Siti, mengatakan kekuatan media sosial termasuk platform seperti WhatsApp dan Email juga berkembang pesat sehingga informasi terkini dengan mudah di sebar.
Mantan sekjen Depdagri ini mengatakan, dalam sehari dia bisa menerima 2000-an email dan pesan WhatsApp dari masyarakat dan aktivis tentang berbagai peristiwa yang terjadi di hutan dan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Menteri Siti Gelar Pertemuan dengan Delegasi Empat Negara
"Kecepatan teknologi smartphone ini memang luar biasa. Dulu waktu saya kuliah di Belanda, sebelum ada Terusan Suez orang kalau mau saling memberi kabar tunggu sembilan bulan dulu baru sampai. Lalu jadi dua bulan. Saya balik ke sini sudah ada sistem chat pakai Yahoo. Sekarang sudah ada WA dan medsos dalam hitung menit aja informasi sudah diketahui. Jadi memang sangat terbantu," imbuh Menteri Siti.
Melihat perkembangan teknologi informasi dan gadget yang makin pesat, Menteri Siti tidak mau ketinggalan.
Dia menyebarkan seribu smartphone untuk pegawainya di lapangan agar bisa saling memberikan laporan perkembangan penanganan hutan dan lingkungan hidup dari seluruh Indonesia.
"Saya sebarkan untuk memantau kebakaran hutan dan lahan. Jadi langsung melapor semua perkembangannya melalui smartphone di foto dan video serta data," paparnya.
Menteri Siti menjelaskan saat ini semua 14 Direktorat Jenderal di bawah KLHK telah memiliki akun di media sosial.
Itu belum termasuk badan-badan dan dinas di bawah setiap Ditjen. Semuanya memiliki akun di media sosial untuk mempromosikan 54 taman nasional yang berada di bawah KLHK serta program-program yang dijalankan di setiap daerah.
Masyarakat, tuturnya, dipersilakan mengirimkan informasi dan laporan berupa data, gambar dan video di jajaran KLHK yang terkait.
Biasanya untuk melaporkan kasus masyarakat bisa menyampaikan melalui akun Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum-KLHK).
"Tapi untuk melaporkan kasus masyarakat tentu perlu melengkapi data-data penting secara akurat dan valid. Mulai dari lokasi kejadian, waktu, penyebabnya. Karena akan kami tindaklanjuti laporan kasus yang masuk," tutur Menteri Siti.
Karena itu Menteri Siti mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih pada masyarakat netizen yang sudah menjalin komunikasi dan berbagi informasi yang baik kepada jajaran KLHK.
"Terima kasih karena dengan smartphone dan media sosial masyarakat sudah turut melindungi alam kita dengan melaporkan kejadian dan momen yang harus menjadi perhatian kami," kata Menteri Siti.
Hadir dalam diskusi itu juga Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, Kaka dan Ridho personel SLANK, musisi dan penyelam. Hadir juga pegiat lingkungan Bustar Maitar.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Mengapresiasi Cara Jokowi Menjaga Hutan Tropis
Redaktur & Reporter : Natalia