jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mendorong pemajuan kebudayaan di daerah. Menurut Nadiem, banyak kebijakan yang membuat pemajuan kebudayaan tidak berkelanjutan.
"Perlu adanya dukungan terhadap inisiatif publik dalam membentuk dana perwalian, membangun ekosistem kebudayaan dan tata kelolanya, serta membangun kesadaran publik,” kata Nadiem Makarim, Kamis (27/2).
BACA JUGA: Nadiem Sebut Tiga Dosa Besar Pendidikan, Ini Tanggapan IGI
Nadiem juga menyoroti mengenai pendidikan dan kebudayaan. Menurut dia, dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan, melainkan menyatu. Karenanya pendidikan tidak mungkin bisa berkualitas tanpa unsur budaya dan seni kuat.
"Itu harga mati antara pendidikan dan kebudayaan, tidak mungkin pendidikan berkualitas tanpa ada unsur budaya dan seni yang kuat," ujar Nadiem.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Punya Mimpi: Bahasa Indonesia Jadi Lingua Franca Asia Tenggara
Nadiem pun ingin mengubah cara pandang masalah kebudayaan. Pertama, kata dia, adalah restrukturisasi organisasi.
"Kami mendorong, menghilangkan sekat-sekat, sehingga aktivitas budaya lintas disiplin bisa terjadi, dengan efisien, lebih lincah," ujarnya.
BACA JUGA: Dikaitkan dengan GoPay Bisa Bayar SPP, Mas Nadiem Jengkel
Untuk menyikapi hal semua itu Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dijelaskan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Rakor yang berlangsung 26-28 Februari bertujuan menggiatkan upaya pemajuan kebudayaan dan memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.
“Tentu hasil yang diharapkan dari PPKD sebagai landasan pemajuan kebudayaan di daerah. Semuanya upaya tindak lanjut yang dapat menggulirkan pemajuan kebudayaan secara lebih sistematis dan terintegrasi dengan tingkat nasional,” katanya.
Harapan lain, lanjut Hilmar, dapat melaksanakan program-program prioritas yang diusung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, diantaranya Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), Karavan Budaya (Jalur Rempah), dan Indonesia Bercerita.
“Kami harapkan kabupaten, kota dan asosiasi dapat menyesuaikan berbagai kegiatan pemajuan kebudayaannya masing-masing dengan program-program prioritas,” ujar Hilmar. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad