Nadiem Sebut Tiga Dosa Besar Pendidikan, Ini Tanggapan IGI

Minggu, 23 Februari 2020 – 09:29 WIB
Ketua Umum IGI M Ramli Rahim berpose bareng Mendikbud Nadiem Makarim di Jakarta, Senin (4/11). Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) M Ramli Rahim menilai Mendikbud Nadiem Makarim tidak paham masalah pendidikan. Penilaian itu diungkap terhadap pernyataan Nadiem yang menyebut ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan.

Menurut Ramli, tiga dosa besar yang diungkap Nadiem hanyalah dampak dari buruknya sistem pendidikan Indonesia. Jika paham masalah, Nadiem akan melihat banyak dosa lain yang justru lebih besar dan memang murni dosa pendidikan.

BACA JUGA: Langkah Nadiem Menyikapi Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman

"Di antaranya buta matematika, gagal literasi, kegagalan pendidikan karakter, pengangguran alumni SMK hingga belajar bahasa Inggris enam tahun tetapi tak bisa berucap tanpa bantuan kursus," kata Ramli dalam pesan elektroniknya, Minggu (23/2).

Menurut Ramli, jeleknya kurikulum, buruknya tata kelola dan rendahnya kualitas guru menjadi penyebab semua masalah. Masalah-masalah itu menyebabkan siswa tak senang belajar yang ujug-ujungnya siswa stres.

BACA JUGA: Mendikbud Nadiem: Maaf Kalau Saya Sedikit Jengkel

Untuk mengatasi masalah-masalah itu, menurut Ramli, kini para pentolan dan pendahulu IGI sedang mengembangan gerakan pemberantas buta matematika atau GERNAS TASTAKA.

IGI, kata dia, juga terus mengembangkan cara belajar dan metode pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa.

BACA JUGA: Kebijakan Menteri Nadiem Makarim Ini Mendapat Apresiasi dari Politikus PKS

Jika pembelajaran menyenangkan dan guru memiliki empat kompetensi secara maksimal, ia yakin siswa akan senang belajar. Jika siswa senang potensi intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan sangat kecil terjadi.

"Jadi pak menteri, jangan hanya melihat permukaannya karena dipermukaan kita akan melihat tiga dosa pendidikan itu. Padahal sesungguhnya banyak dosa pendidikan lain yang jauh lebih serius.

Saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, Kamis (20/2/2020) Nadiem mengungkap tiga dosa pendidikan yakni intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan atau bullying. "Ini tiga dosa yang buat saya tidak bisa diterima sama sekali," kata Nadiem.

Menurut Nadiem, langkah yang perlu dilakukan bukan cuma penguatan karakter, imbauan, atau pelatihan, melainkan juga sanksi yang tegas. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler