Menteri Nasir: Kembangkan Tenaga Nuklir untuk Perdamaian

Minggu, 11 Februari 2018 – 11:12 WIB
Mohamad Nasir. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, PEKANBARU - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Badan Tenaga Atom International atau International Atomic Energy Agency (IAEA), berkolaborasi dalam mengembangkan tenaga nuklir untuk perdamaian.

Sejak menjadi anggota IAEA pada 1957, hingga kini Indonesia menghasilkan berbagai riset dan produk berbasis teknologi nuklir di bidang pangan, kesehatan, obat-obatan dan pertanian.

BACA JUGA: Riau Tuan Rumah Peringatan Hakteknas ke-23, Ini Alasannya

Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, melalui teknologi nuklir Indonesia harus mengembangkan riset yang bisa memberi manfaat kepada masyarakat di bidang pangan, kesehatan dan obat-obatan.

"Di bidang pangan dan kesehatan sudah berjalan baik dengan mutasi breeding kedelai dan produk radioisotop untuk kesehatan," katanya di sela-sela launching Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (10/2).

BACA JUGA: Menristekdikti Minta PT Buka Prodi yang Dibutuhkan Pasar

Nasir menambahkan, kolaborasi Indonesia dan IAEA ini sekaligus memperkuat kerja sama pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai. Apalagi Indonesia ditunjuk sebagai pendamping negara-negara di bagian selatan selatan dalam meningkatkan kapasitasnya memanfaatkan nuklir.

IAEA memandang Indonesia memiliki banyak tenaga ahli di bidang nuklir dan memiliki berbagai kesuksesan riset nuklir.

BACA JUGA: Terungkap! Ini Penyebab Dosen tak Lulus Sertifikasi

"Fasilitas reaktor riset dan Iradiator Gamma dengan tingkat kandungan dalam negeri menjadi bukti bagi IAEA bahwa Indonesia cukup berkembang di bidang nuklir. Selain itu, aspek keselamatan dan keamanan pemanfaatan nuklir pun optimal," beber Nasir.

Meski begitu, pemerintah belum resmi mendeklarasikan pemanfaatan nuklir untuk energi. Wacana studi tapak pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di sejumlah tempat diwarnai pro dan kontra dan masih ada kekhawatiran di masyarakat yang beranggapan nuklir membahayakan.

"PLTN skala riset ini harus didorong. Kami terus kerja sama dalam pengawasan dan sosialisasi nuklir untuk PLTN dan tujuan damai," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Startup, Kemeristekdikti Siapkan Bantuan Hibah


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler