Terungkap! Ini Penyebab Dosen tak Lulus Sertifikasi

Kamis, 08 Februari 2018 – 15:30 WIB
Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti. Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kemenristekdikit mengalokasikan kuota sertifikasi dosen tahun anggaran 2018 sebanyak 10 ribu kursi. Dosen yang mendaftar diingatkan jangan sampai plagiat.

Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti mengatakan ada beberapa penyebab peserta sertifikasi dosen tidak lulus sertifikasi.

BACA JUGA: Dorong Startup, Kemeristekdikti Siapkan Bantuan Hibah

Tahun lalu jumlah dosen yang tidak lulus sertifikasi mencapai 809 orang. Di periode 2016 tambah besar lagi yakni mencapai seribu orang lebih.

Menurut guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu umumnya dosen yang tidak lulus di sertifikasi dosen karena penilaian deskripsi dirinya rendah.

BACA JUGA: Tahap Awal 5 Kampus Asing, Hanya di Jakarta

’’Kemudian (nilai, red) bahasa Inggris dan uji potensi akademik,’’ katanya, Rabu (7/2). Dia berharap tahun ini seluruh dosen diharapkan menyiapkan diri sebaik mungkin, supaya bisa lolos sertifikasi.

Ghufron juga mengatakan para dosen supaya tidak plagiat atau mencontek deskripsi diri milik rekan sejawatnya.

BACA JUGA: Kampus Asing Sudah Antre Masuk Indonesia

Dia tidak memungkiri bahwa kegiatan plagiat atau copy-paste paparan deskripsi diri cukup banyak.

Praktik seperti itu menurutnya gampang dideteksi oleh penilai sertifikasi dan berujung skor rendah serta tidak lulus.

Sampai saat ini Kemenritekdikti belum melakukan evaluasi terhadap kinerja dosen yang sudah mendapatkan sertifikasi.

Ghufron mengatakan saat ini jumlah dosen, baik PNS maupun swasta, yang sudah lolos serdos mencapai 120 ribu orang.

Dia menjelaskan para dosen yang sudah mendapatkan sertifikasi seharusnya kinerjanya terus ditingkatkan.

Syarat untuk mengikuti program serdos adalah minimal berijazah S2. Kemudian memiliki jabatan akademik minimal asisten ahli dan minimal dua tahun menjadi dosen. ’’Sekali lagi jangan copy-paste untuk deskripsi diri. Dijamin tidak lulus,’’ tandasnya.

Pengamat pendidikan tinggi Totok Amin Soefijanto mengusulkan supaya kuota sertifikasi dosen setiap tahunnya ditambah.

’’Minimal jadi 20 ribu,’’ katanya. Penambahan itu untuk mengejar masih banyaknya jumlah dosen yang belum disertifikasi.

Dia mengatakan saat ini jumlah dosen sekitar satu juta orang. Idealnya jumlah dosen yang sudah disertifikasi sekitar 500 ribu orang atau separuhnya.

Terkait persyaratan deskripsi diri, dia mengatakan memang kerap menyulitkan dosen. Dia menjelaskan sudah lulus sertifikasi dosen pada 2012 lalu.

Saat itu memang sejumlah dosen kesulitan mengumpulkan dokumentasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan untuk dokumentasi kegiatan perkuliahan cukup mudah.

Menurut Totok kegiatan dosen dalam rangka tridharma perguruan tinggi itu terkait dengan deskripsi diri. (wan)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampus Asing Buka Cabang di Indonesia, PTS Terancam Mati


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler