Menteri Nasir Targetkan 30 Ponpes Punya Akademi Komunitas

Kamis, 06 Desember 2018 – 05:58 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, saat ini telah banyak pondok pesantren yang sudah memiliki jenjang pendidikan SMA/SMK, Kemenristekdikti mendorong pesantren di Indonesia untuk meningkatkannya ke jenjang pendidikan tinggi.

“Kami tingkatkan kualitasnya ke pendidikan tinggi melalui akademi komunitas. Saya menargetkan akan ada 30-40 pondok pesantren yang memiliki akademi komunitas di tahun 2019-2020,” ujar Menteri saat kunker ke Semarang, Rabu (5/12).

BACA JUGA: Nasir Wajibkan Semua PT Punya Inkubator Bisnis Teknologi

Melalui akademi komunitas, pendidikan vokasi pada jenjang perguruan tinggi pun bisa dilaksanakan.

Nantinya pendidikan vokasi melalui akademi komunitas diharapkan dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan lebih cepat.

BACA JUGA: Nasir Siap Bekukan Universitas Pencetak Ijazah Bodong

Menteri Nasir melanjutkan, pendidikan vokasi di pesantren tidak hanya pada teknik elektro, teknik mesin, atau teknik komputer, melainkan harus sesuai dengan potensi di daerahnya.

Hal tersebut tentu bisa meningkatkan daya saing untuk bekerja di industri dan mengembangkan potensi daerahnya.

BACA JUGA: Menteri Nasir Sanjung Motor Listrik Produk ITS

"Kami perlu membangun pendidikan tinggi atau keterampilan di pesantren. Jadi tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga keahlian yang lain juga," tuturnya.

Bekerja sama dengan Konsorsium Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama dan Yayasan Penabulu, Kemenristekdikti mensosialisasikan bentuk dan persyaratan pendirian pendidikan tinggi akademi komunitas kepada 99 perwakilan pesantren di Provinsi Jawa Tengah.

Saat ini terdapat lebih dari 90 pondok pesantren di Provinsi Jawa Tengah dan lebih dari 70 pondok pesantren di Provinsi Jawa Timur yang memiliki pendidikan SMK.

Namun, baru ada dua akademi komunitas di pondok pesantren yang berdiri di Jawa Tengah. Ke depannya, Menristekdikti akan mendorong lebih banyak lagi pondok pesantren untuk memiliki akademi komunitas.

Pendidikan vokasi melalui akademi komunitas memiliki status yang sama dengan perguruan tinggi lain, dengan jenjang pendidikan Diploma Satu (D-1) dan Diploma Dua (D-2).

Hal ini diyakini Menristekdikti sebagai salah satu upaya meningkatkan Global Competitiveness Index, khususnya di bidang higher education and training. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Nasir Sanjung Bupati Banyuwangi Azwar Anas


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler