jpnn.com, JAKARTA - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan pemerintah mulai membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Serasan yang berada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Menurutnya, pembangunan PLBN ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan atau dikenal dengan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
BACA JUGA: Kementerian PUPR Membangun Rusun untuk Para Atlet di Jawa Barat
Basuki menyebutkan pembangunan itu merupakan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Selain itu, merupakan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung kegiatan sosial-ekonomi masyarakat sebagai beranda terdepan Indonesia.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Salurkan Bantuan PSU Rumah Bersubsidi di Sumsel
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ujarnya, di kutip dari laman resmi PUPR, Selasa (22/6).
Basuki membeberkan konstruksi PLBN Terpadu Serasan ini mulai dikerjakan sejak 5 November 2020 dan ditargetkan selesai 27 Februari 2022. Saat ini progres pembangunan fisiknya mencapai 31,02 persen.
BACA JUGA: Mengenal Sapi Belgian Blue Si Gempal yang Kini Dikembang Biakan di Lamongan
Dia juga mengatakan untuk meningkatkan kualitas layanan PLBN juga dibangun berbagai fasilitas, di antaranya gudang barang, gudang transit, serta mess dan wisma pegawai.
Kemudian, kantor administrasi, tower air, tempat cuci mobil, rumah dinas, pos jaga, power house, tempat pengelolaan sampah, rumah pompa air, dan bangunan penunjang lainnya.
"Total nilai kontrak pembangunan PLBN Serasan adalah sebesar Rp 133,1 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun jamak 2020-2022," bebernya.
PLBN Terpadu Serasan merupakan pos lintas batas negara yang berada di laut, sehingga hanya dapat diakses melalui jalur perairan laut.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan perlu perhatian khusus, namun tetap memperhatikan regulasi bangunan gedung negara dan bangunan gedung hijau sehingga memudahkan dalam operasional dan pemeliharaannya.
Dari data yang ada, jumlah pelintas PLBN ini sekitar 30 orang per minggu.
"Namun keberadaan PLBN Terpadu Serasan memiliki nilai strategis sebagai beranda terdepan Indonesia karena berbatasan langsung dengan Negara Vietnam dan Kamboja di sebelah utara serta Singapura dan Malaysia bagian barat dan timur," ungkap Basuki.
Ke depan, lanjutnya, pembangunan kawasan perbatasan PLBN Terpadu Serasan tidak hanya bangunan pos lintas batas saja, tetapi juga kantor syahbandar untuk mendukung pengawasan transportasi laut.
"PLBN ini berjarak sekitar 536,61 kilometer dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjung Pinang," kata Menteri PUPR Basuki. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia