jpnn.com, PARAPAT - Menteri PUPR M Basoeki Hadimoeljono mengaku mendapatkan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan membuat Danau Toba lebih cantik dan lebih diminati Wisman dan Wisnus.
Hal itu untuk mendukung program Kemenpar meningkatkan Danau Toba menjadi pariwisata kelas dunia.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Segera Kembangkan Potensi Wisata Bukit Lawang dan Tangkahan
“Kalau tadi Pak Jokowi memerintahkan terbang pertama Garuda dan 3A. Beliau memerintahkan saya dua hal untuk infrastruktur. Untuk Parapat, beliau ingin melihat Parapat berubah. Seperti halnya kita merubah Stadion GBK,” tuturnya.
Basoeki mengatakan, rencana pembangunan di Danau Toba dengan membangun plaza yang akan dijadikan tempat terbuka untuk umum. Yang diberikan fasilitas untuk wisatawan untuk menikmati alam dan keindahan danau terbesar tersebut.
BACA JUGA: Terminal Bandara Silangit Diperluas 5 Kali Lipat
“Parapat juga begitu, sudah diminta bisa berubah dengan membuat plaza. Beliau membayangkan untuk merubah Parapat itu dengan Plaza yang lebih luas. Kemudian rumah Gorga. Itu harus kita hidupkan lagi. Seperti orang kalau ke Sumbar ada Bagonjong, Jawa Tengah ada joglo di Danau Toba ada Gorga. Jadi dibawa suasananya ke budaya. Jadi beliau (Presiden) minta itu kepada saya di atas kapal, kita ingat itu melihat dari kejauhan itu kalau ada Gorga bisa atrack turis ke Danau Toba. Jadinya itu unik,” beber Basoeki.
Dia mengatakan, Danau Toba berubah dengan keunikannya, yang tidak dimiliki lokasi wisata di Tanah Air dan di dunia ini. Pastinya, pembangunan keseluruhannya dilakukan pada tahun 2019. Namun, dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA: Sinyal Positif Menteri PUPR soal Motor Masuk Tol
“Jadi harus unik ke Danau Toba dengan suasana yang tenang. Kalau nggak, ya apa bedanya kita ke Berastagi kalau isinya cuman ruko. Jadi harus ada Gorga-gorga menjadi tekad kita bersama design Plaza Plaza nya kita pikirkan pertama untuk turis lebih banyak lagi,” tutur Menteri yang hobi bermain drum itu.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya akan berencana memperlebar terusan Tano Ponggol. Terusan ini yang memisahkan antara Pulau Sumatera dan Pulau Samosir.
”Kita perlebar itu selat Tano Ponggol. Supaya Cruise bisa keliling Samosir. Termasuk lingkar Samosir dan Danau Toba,” tutur Basoeki.
Tano Ponggol adalah terusan yang dibangun saat masa penjajahan Belanda. Dulunya, Samosir dan Sumatera adalah satu pulau. Tano Ponggollah yang membuatnya terpisah.
Dulunya Belanda meminta para pekerja paksa menggali terusan sepanjang 1,5 kilometer. Selama tiga tahun, akhirnya pengerjaan Tano Ponggol rampung. Samosir menjadi pulau yang dikelilingi Danau Toba.
Nantinya, jika Tano Ponggol diperlebar, maka kapal besar akan melintas di sana. Semakin memudahkan akses untuk wisatawan berkeliling Pulau Samosir.
Potensi wisata di sudut-sudut Danau Toba bisa lebih di gali. Imbasnya, kesejahteraan masyarakat sekitar. Dari sejarahnya, Tano Ponggol begitu populer di era 1980-an.
Kabarnya, Tano Ponggol adalah tempat transit perdagangan hasil bumi dari Samosir seperti bawang, kacang, dengan tujuan kota dagang kecil yaitu Haranggaol atau sekarang Kecamatan.
“Tahun ini kita bikin rest areanya. Kita dengan kolaborasi kita bikin masterplannya. Dari Silangit ke Parapat. Kita dapat tanahnya. Tahun ini kita bikin rest areanya. Karena dua jam,” pungkasnya.(gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2019, Kementerian PUPR Targetkan Serap 2.542 Ton Aspal Karet
Redaktur & Reporter : Budi