Menteri Siti: Ibu Kota Baru Dibangun dengan Konsep Smart and Forest City

Rabu, 18 Desember 2019 – 05:10 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya mendampingi Presiden Jokowi meninjau lokasi Ibu Kota Negara yang berada di sebagian Kab.Penajam Paser Utara dan sebagian Kab. Kutai Kartanegara, Kaltim, Selasa (17/12). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada jajaran Kementerian LHK bahwa membangun Ibu Kota Negara (IKN), nantinya didesain dengan menggunakan konsep kota cerdas (smart city) dan forest city  atau bush capital, harus sekaligus dengan pemulihan dan perlindungan lingkungan.

Penegasan Menteri Siti Nurbaya tersebut dikemukakan usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau lokasi Ibu Kota Negara yang berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12). IKN tepatnya pada Kawasan Hutan Produksi eks HTI Itchi Hutani Manunggal.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Buka Peluang Kawasan Ibu Kota Baru jadi Provinsi

Terkait dengan konsep pembangunan IKN yang menggabungkan konsep kota cerdas (smart city) dan forest city tersebut, lanjut Menteri Siti Nurbaya, KLHK sedang terus mendalami langkah-langkah kebijakan yang tepat untuk tujuan tersebut.

“Tentu saja dengan tetap menjaga habitat, terutama orang utan dan bekantan, serta pemulihan lingkungan vegetasi (alam) dan penanganan eks tambang,” ujar Siti Nurbaya.

BACA JUGA: Dari Jauh, Presiden Jokowi Menatap Lokasi Calon Ibu Kota Negara

Untuk itu  ungkap Menteri LHK, direncanakan tahun depan akan dibangun kebun bibit persemaian modern pada areal seluas 120 ha, dengan produksi bibit paling sedikit 15 juta batang per tahun.

“Untuk membangun gagasan besar ini, segala sesuatunya dipersiapkan, terutama pada bagian tugas kami di KLHK, yaitu pada aspek lingkungan,” ujar Menteri Siti.

BACA JUGA: Mobil Rombongan Menteri Nyaris Celaka saat Meninjau Ibu Kota Baru

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dikemukakan Siti Nurbaya, KLHK telah melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk menjadi  dasar penyusunan masterplan IKN dan nantinya dalam RTRW  yang akan memberi pengaruh pada Kebijakan Rencana dan Program (KRP) berdasarkan kondisi lapangan dan peraturan-peraturan yang ada.

“Sambil terus dilakukan juga rehabilitasi hutan dan lahan yang proses pengerjaannya dimasukkan dalam kerangka waktu (time frame) yang sama,” katanya.

Di lapangan, ungkap Menteri Siti Nurbaya,  Bapak Presiden menegaskan bahwa kondisi eks HTI yang hijau dan cukup baik ini agar dijaga  dan  ditata  dalam bentuk mozaik tanaman.  Artinya ada pohon-pohon fast growing karena eks HTI, tapi   juga harus dikombinasi dengan pohon kayu keras dan lokal  yang berumur panjang seperti kayu keras ulin terutama  ditanam pada bagian-bagian pembah atau flood plain dan teras sungai.

“Tempat yang baik dan indah  juga harus dibangun dengan teknik konstruksi yang harus sangat ramah lingkungan, minimallan cut and filled serta  serta dijaga habitat satwa sebaik mungkin,  diatur dengan teknik-teknik green infrastructure,” papar Menteri Siti.

Dalam kunjungan ke lokasi IKN ini Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Mendagri Tito Karnavian, Menteri LHK, Siti Nurbaya, Menteri BUMN, Erick Thohir dan Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler