Menteri Siti Kerja Keras Perangi Hotspot di Riau

Kamis, 12 Maret 2015 – 01:31 WIB
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Siti Nurbaya menyatakan bahwa pemerintah hingga saat ini terus berupaya untuk mengurangi asap akibat masih adanya kebakaran lahan dan hutan (hotspot) di Riau. Menurutnya, berbagai macam cara sudah dilakukan untuk mengatasi kebakaran di Riau, termasuk dengan modifikasi cuaca.

“Pada tanggal 5 dan 6 kemarin kita bersama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, red) melakukan penaburan benih-benih hujan. Yaitu dengan garam 2,5 ton," ujar Siti di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3).

BACA JUGA: Polisi Bekuk Bekas Gubernur Malut Buron Kasus Korupsi

Setelah adanya penebaran garam itu, Siti mengaku mendapat laporan bahwa pada Sabtu-Minggu pekan lalu Riau dan sekitarnya mulai diguyur hujan deras. Menteri asal Partai NasDem itu pun terus memantau perkembangan kualitas udara di Riau saat ini.

Menteri lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu lantas memaparkan indeks standar pencemaran udara (ISPU). Menurutnya, jika ISPU masih di bawah 50 berarti masih baik. “Di atas 51 itu sedang, kalau di atas 100 itu jelek. Jadi saya punya alat kontrol itu juga dan ini laporannya rata-rata kualitas udaranya baik berarti hujan deras dan merata sepanjang hari," sambungnya.

BACA JUGA: Empat Daerah Belum Umumkan Hasil Kelulusan CPNS

Siti juga mengatakan, langkah lain yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka hotspot dalah penindakan dan pencegahan. Untuk pencegahan, langkah yang dilakukan adalah pembuatan sekat-sekat kanal di areal gambut, patroli wilayah dan peningkatan partisipasi dunia usaha. Siti berharap pencegahan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah sehingga bisa mengurangi titik hotspot di Riau dan sekitarnya.(flo/jpnn)

BACA JUGA: Tak Mau Diperiksa, BW Berkelit dengan Hukum Acara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Kronologis Penangkapan Pemilik Tas Berisi Narkoba Senilai Rp 7,5 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler