jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memuji tindakan yang dilakukan Ahmad Al Qadri, siswa SDN Cendrawasih Makassar, Sulawesi Selatan.
Siswa kelas 3 SD itu setiap hari membantu ibunya mengumpulkan, memilah, dan menabung sampah di Bank Sampah.
BACA JUGA: Warga Sekitar Citarum Tolong Jaga Ribuan Bibit Pohon Baru
Menteri Siti tak menyangka ada anak yang memiliki semangat juang tinggi seperti Ahmad.
"Luar biasa yang dilakukan ananda Ahmad di usianya yang masih kecil. Berbuat dua kebaikan sekaligus. Membantu orang tuanya meringankan biaya sekolah sekaligus menjaga kebersihan lingkungan. Dari hati yang paling dalam saya menghargai sangat tinggi perjuangan ananda Ahmad ini,' ujar Menteri Siti.
BACA JUGA: Menteri Siti: Tangani Sampah, KLHK tak Bisa Sendiri
Menteri Siti berharap generasi muda anak bangsa meneladani semangat juang Ahmad untuk bersekolah dan menjaga kebersihan lingkungan.
Ahmad menjadi contoh generasi yang tak mudah menyerah menghadapi tantangan dan rintangan demi mengejar cita-cita.
BACA JUGA: Tenang, Satgas Karhutla Sudah Terjun di Tiga Provinsi
"Semoga anak-anak bangsa mencontoh tindakan mulia yang dilakukan ananda Ahmad," sambung Menteri Siti.
Seperti diketahui, Ahmad tinggal di rumah kos yang berlokasi di Kecamatan Mamajang, Sulsel.
Setiap hari, Ahmad bangun pagi-pagi menempuh perjalanan yang cukup jauh ke sekolah dengan berjalan kaki.
Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan baginya. Keterbatasan ini justru memotivasinya untuk menggapai cita-cita.
Tak hanya itu, Ahmad juga rajin menabung sampah. Sebelum pulang ke rumah, bocah 9 tahun itu terlebih dulu membantu ibunya membersihkan sampah kantin di sekolah.
Dia mengumpulkan dan memilah sampah-sampah kardus, plastik, gelas, dan botol untuk kemudian ditabung di Bank Sampah. Kebiasaan ini kemudian menginspirasi teman-teman seusianya.
Sejak 2017, Ahmad telah terdaftar menjadi salah satu nasabah di Bank Sampah binaan Unilever dan Yayasan Peduli Negeri di Baji Pamai, Kelurahan Tamparang Keke, Kecamatan Mamajang, yang berlokasi tepat di samping sekolahnya.
Dengan menabung sampah, Ahmad telah membantu untuk mengurangi beban ekonomi kedua orang tuanya.
Ahmad bercerita bahwa dia rutin menabung di Bank Sampah setiap dua kali seminggu agar bisa membeli perlengkapan sekolah sebagai penunjang pendidikannya.
“Untuk beli alat tulis, buku, tas, dan sepatu untuk sekolah,” katanya singkat.
Semangat Ahmad untuk menabung di Bank Sampah tidak hanya semata-mata karena faktor ekonomi untuk menunjang pendidikannya, tapi juga untuk lingkungan sekitarnya.
“Saya menabung sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan dapat uang,” kata Ahmad. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pers Nasional, Ini Pesan Menteri LHK untuk Jurnalis
Redaktur & Reporter : Natalia