Menteri Suharso: Indonesia & Jerman Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Berkelanjutan

Sabtu, 21 Mei 2022 – 17:02 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa di Berlin. Foto: Kementerian PPN/Bappenas

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dan Jerman sepakat meningkatkan kerja sama yang difokuskan mendukung strategi transformasi ekonomi berkelanjutan.

Hal tersebut lahir setelah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa memenuhi undangan Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman Svenja Schulze pada pertemuan tingkat menteri pembangunan G7 di Berlin, Jerman, Rabu (18/5) waktu setempat.

BACA JUGA: Persatuan Insinyur Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas Bekerja Sama Membangun Ibu Kota Negara

Dalam pertemuan bilateral, Indonesia dan Jerman membahas transisi energi, perubahan iklim, dan pembangunan infrastruktur.

"Indonesia dan Jerman perlu meningkatkan dan memperluas kerja sama dalam transisi energi. Pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, meningkatkan penilaian dan penerapan teknologi energi yang cerdas dan bersih, juga mempromosikan dan memajukan skema pembiayaan energi, termasuk pembiayaan campuran dan pembangkit listrik energi terbarukan berbasis masyarakat," kata Menteri Suharso dalam rilis, Sabtu (21/5).

BACA JUGA: Presiden Punya Perintah Khusus, Kepala Bappenas Langsung Bergerak

Selain transisi energi, Indonesia-Jerman akan meningkatkan dan memperluas kerja sama jangka panjang dalam pengembangan manusia, terutama di bidang pelatihan kejuruan teknis, pengembangan standardisasi pekerjaan ramah lingkungan, transformasi digital, dan reformasi sistem kesehatan.

Terkait pembangunan infrastruktur, Indonesia mengusung tiga arah kebijakan sebagai strategi prioritas.

BACA JUGA: Suharso Monoarfa: Masa Depan Bukan Milik Pecundang

"Pertama, rencana infrastruktur terintegrasi untuk efisiensi pembiayaan. Kedua, skema inovatif untuk masuk ke pasar modal global dan mengundang pihak swasta untuk berperan serta dalam membangun infrastruktur. Ketiga, menerapkan kombinasi infrastruktur fisik dan digital," kata menteri kelahiran Mataram, 31 Oktober 1954 itu.

Menteri Suharso juga mengikuti pertemuan bilateral bersama Komisioner Uni Eropa untuk Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen.

Delegasi Indonesia juga turut menghadiri tiga sesi utama yang masing-masing mengangkat tema investasi infrastruktur untuk pembangunan berkelanjutan, kemitraan untuk iklim dan pembangunan dan transisi berkeadilan, serta kebijakan pembangunan yang mendukung perempuan pada masa krisis.

Pada ketiga sesi, delegasi Indonesia menegaskan perlunya strategi dan gebrakan pembiayaan inovatif, termasuk blended finance untuk investasi infrastruktur.

Pada kesempatan itu pula, sebagai pemegang Presidensi G20 2022, Indonesia turut mengundang Jerman menghadiri pertemuan tingkat menteri pembangunan di Belitung pada 7-9 September 2022.

"Ini akan menjadi saat yang tepat bagi anggota G20 untuk menentukan hasil nyata dan proyek kerja sama yang dapat diterapkan, dan akan didukung oleh G7 untuk mendukung negara berkembang dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dan dalam mewujudkan komitmen global mengatasi perubahan iklim," kata Suharso. (*/adk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler