Persatuan Insinyur Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas Bekerja Sama Membangun Ibu Kota Negara

Jumat, 20 Agustus 2021 – 19:40 WIB
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto dan Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Himawan Hariyoga menandatangani nota kesepahaman bersama terkait pembangunan ibu kota negara baru pada Jumat (21/8/2021). Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto dan Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Himawan Hariyoga menandatangani nota kesepahaman pada Jumat (21/8/2021).

Penandatangan nota kesepahaman dilakukan secara daring itu, PII dan Bappenas sepakat untuk melakukan kajian dan implementasi perencanaan program pembangunan nasional antara lain dalam bidang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan, Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Pembangunan Kepariwisataan serta Pembangunan Rendah Karbon/Ekonomi Hijau/Ekonomi Sirkular.

BACA JUGA: Ini Kesalahan yang Terjadi di DKI Jakarta, Jangan Terulang di Ibu Kota Baru

Heru Dewanto dalam sambutannya mengatakan untuk Indonesia yang lebih baik, semua pihak harus memberikan yang terbaik untuk negara, termasuk para insinyur yang menurutnya harus bisa memberikan yang terbaik untuk menjawab permasalahan-permasalahan di Indonesia.

"Para insinyur tidak hanya dituntut untuk membangun energi baru terbarukan untuk menggantikan energi fosil, tetapi juga ditantang untuk melakukan transisi energi menuju sistem ketenagalistrikan, yang mampu membuka potensi energi terbarukan di berbagai daerah di nusantara,” ujar Heru.

BACA JUGA: Lahan Persawahan di Lokasi Ibu kota Negara Baru Menjanjikan, Cuma Ada Kendalanya

Menurut Heru, para insinyur yang nanti terlibat dalam pembangunan  IKN, tidak hanya ditantang untuk membangun kota yang smart, green, sustainable, modern, berstandar internasional dan bisa jadi identitas bangsa, akan tetapi juga ditantang untuk membangun IKN yang bisa mendorong perekonomian negara.

“Menjadi big push strategi pemulihan ekonomi nasional, acuan standar baru ibukota dunia, menjadi cawan bagi ledakan  kelahiran inovasi teknologi anak bangsa, dan menjadi pusat keuangan regional dan dunia yang baru," tegasnya.

Ketua Umum PII dalam kesempatan tersebut juga mengatakan para insinyur ditantang untuk mengubah paradigma ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi hijau yang berkualitas dan berkelanjutan.

Sekretaris Kementerian PPN / Bappenas Himawan Hariyoga, dalam sambutannya mengatakan di kondisi saat ini, termasuk di kondisi pandemi, semua pihak tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang sama.

Menurut Himawan, harus ada paradigma dan pendekatan baru yang diterapkan, termasuk dalam pembangunan nasional.

“Kita memerlukan paradigma dan pendekatan baru dalam perumusan kebijakan pembangunan nasional, tidak cukup pemerintah bergerak sendirian, diperlukan kerjasama multipihak yang salah satunya dibutuhkan kerja sama dengan PII," ujar Himawan.

Dia juga berharap paradigma dan pendekatan baru, dapat diterapkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, yang rencananya dibangun di wilayah Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara yang keduanya masuk di wilayah Kalimantan Timur.

“Pengembangan IKN sebagai ajang pengembangan inovasi dan teknologi para insinyur. IKN akan diarahkan sebagai kota dunia untuk semua, simbol negara maju,” ujar Himawan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler