Menteri Susi Bantah Miliki Pulau Sevelak

Sabtu, 15 November 2014 – 02:20 WIB
Susi Pudjiastuti. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan Pulau Sevelak yang terletak di Kabupaten Simeuleu, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), bukan miliknya.

Karena itu, Sevelak dapat dikunjungi masyarakat pesisir pulau-pulau di Provinsi Aceh. Masyarakat bisa menikmati keindahan laut di pulau dan sekitar pulau tersebut.

BACA JUGA: Harga Barang - Barang Malaysia Lebih Murah

Susi juga menegaskan, dia paham bahwa tidak bisa memiliki sebuah pulau.

"Yang tidak boleh tangkap lobster dan ikan hias di pulau itu. It is not my property because can not own island,” katanya di Jakarta, Jumat (14/11). 

BACA JUGA: Penataan Struktur Organisasi Kementerian Dikebut

Selain tidak memiliki pulau tersebut, Susi juga menegaskan, peternakan lobster yang dilakukan perusahaannya juga bukan di pulau tersebut. Namun di teluk, sekitar Pulau Ujung Sarang, yang letaknya di sebelah barat dari Pulau Simeulue. 

“Ujung sarang hanya bagian kecil.  (Lokasi tepatnya) di sebelahnya (Simeulue), it is a bay. Jadi tidak dimanfaatkan apa-apa selain untuk buang anak lobster dari Pangandaran,” ujarnya. 

BACA JUGA: Izin Sentul City Dibekukan

Meski mengaku tidak memiliki Pulau Sevelak, Susi membenarkan saat ini ada seorang stafnya yang bekerja di Sevelak. Karyawan tersebut sehari-harinya bekerja untuk menjaga ruang fungsional seperti untuk acara makan bersama.

“Misalkan ada acara piknik, (acara) makan bersama di ruang tersebut. Pulau Sevelak sama sekali tidak pernah direncanakan untuk peternakan lobster,” katanya. 

Susi mengaku, terakhir datang ke pulau tersebut sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu. Pada saat itu, ia sedang ikut acara terkait dengan kegiatan peace agreement. Beberapa lembaga negara termasuk TNI Angkatan Laut terlibat dalam acara tersebut.

Pemilik usaha penerbangan Susi Air ini juga mengaku dirinya membuka bandara tidak hanya di sekitar Simeulue, namun di mana saja untuk membuka keterisolisasian daerah-daerah terpencil. Seperti di Jayanti, Cianjur dan membuat break water di Pangandaran.

“Saya buat bandara di mana saja, untuk membuka isolasi daerah. Saya buat bandara di Pangandaran dan saya buat 20 bandara di pulau-pulau lain yang ada nelayannya. Kalau untuk helikopter tidak perlu bandara, karena heli bisa landing di mana saja,” katanya. 

Saat ditanya terkait komentar sejumlah politikus yang mengaitkannya dengan pulau tersebut, Susi menanggapi dengan santai. Menurutnya, komentar-komentar miring yang dikemukakan kemungkinan hadir karena ketidaksukaan terhadap pribadi maupun jabatannya selaku Menteri KKP saat ini.

Anything about me, you know is always the inappropriate (segala sesuatu tentang saya, anda tahu selalu tidak pantas),” katanya.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejati Didesak Segera Panggil Gubernur Jambi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler