jpnn.com - JAKARTA - Susi Pudjiastuti curhat mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjalankan tugas sebagai menteri Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dia mengaku pernah diteror oleh orang yang merasa dirugikan akibat kebijakannya melarang penangkapan kepiting telur.
BACA JUGA: Kepala Basarnas Tunggu KNKT Soal Penemuan CVR
Pelarangan tersebut diakuinya membuat pendapatan para nelayan menjadi berkurang. Ini karena harga jual kepiting telur lebih tinggi dibanding dengan kepiting biasa.
"Saya dapat SMS dari orang Kalimantan untuk menyantet tujuh turunan karena melarang nangkap kepiting telur. Memang harganya selisih 100 persen dengan kepiting biasa. Kita mesti ajarkan itu ke mereka," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (13/1).
BACA JUGA: Bamsoet Yakin Mega Intervensi Jokowi Tunjuk Budi Gunawan
Larangan itu kata Susi, dimaksudkan untuk menjaga perkembangan kepiting di Kalimantan agar tidak punah. "Kalau mau ekspor ya tunggu kepiting telur itu melepaskan telurnya dulu, karena Anda (nelayan) sudah menyelamatkan 500 kepiting," terang dia.
Bukan Susi namanya bila langsung ciut kena teror. Ia pun cuek terhadap ancaman-ancaman tersebut. Menteri berpenampilan tomboy ini juga sadar bahwa tidak semua kebijakannya bisa diterima semua kalangan masyarakat.
BACA JUGA: Anak Buah SBY Sebut Menteri Jonan Tak Menghargai DPR
"Saya tidak tahu presiden mau pakai saya berapa lama, tetapi apa yang saya terapkan sudah benar. Tentu ada yang tidak setuju," tukas Susi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan JK Saling Lempar Tanggung Jawab Soal Dana Desa, Ada Apa?
Redaktur : Tim Redaksi