jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merasa miris terhadap nasib anak buah kapal (ABK) Indonesia. Susi tak tahu bagaimana kondisi ABK Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Selain itu, Susi juga tak tahu jumlah pasti ABK yang melaut di negeri orang. Susi mengatakan, ABK Indonesia bisa saja terkena praktik perbudakan. Namun, hal tersebut belum terungkap hingga kini.
BACA JUGA: Mabes Buka Alasan Kenapa Terpidana Mati Dipinjam Bareskrim
"Kami sampai sekarang nggak tahu mereka (ABK) asal Indonesia ada berapa banyak yang bekerja di luar. Atau kena juga praktik perbudakan. Jangan tahunya pas mereka sudah jadi mayat, atau karena ada kapal tenggelam baru kami tahu. Jangan begitu," ujar Susi di kantornya, Jakarta, Rabu (8/4) petang.
Susi mengatakan, pendataan ABK Indonesia yang bekerja di luar negeri bukanlah wewenang KKP. Bos Susi Air ini juga tak tahu harus memulai dari mana agar bisa dengan mudah mendata dan mengetahui kondisi para ABK asal Indonesia.
BACA JUGA: Marwan Ingin 90 Persen Dana Desa Dibagi Rata
Padahal, data tersebut diperlukan agar pihaknya tidak kesulitan dalam melakukan pendataan maupun mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menimpa ABK di negeri orang.
"Itulah masalahnya, jujur saja untuk memulai ini dari mana saya blank. Nggak tahu caranya gimana untuk cari tahu soal data mereka (ABK) kemana saja atau masih hidup dan sebagainya," ungkap Susi. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ini Dia Peringatan Terakhir Untuk Jero Wacik!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kegelisahan Megawati, Kegelisahan Surya Juga
Redaktur : Tim Redaksi