jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk memfasilitasi para pelaku usaha perikanan agar dapat eksis di pasar dunia.
Baik dalam pendampingan, sertifikasi, profiling potensi pasar, hingga memperkuat peran sebagai quality assurance dari produk yang dihasilkan pelaku usaha.
BACA JUGA: Menteri Trenggono Setop Ekspor Benur, Posisi Tawar Indonesia di Kancah Global Melambung
Dia juga mengimbau kepada pelaku usaha agar menerapkan prinsip sanitasi dan higiene yang baik dalam proses produksi. Selain itu memastikan bahan baku perikanan yang dipakai bukan hasil kegiatan illegal maupun destructive fishing.
“Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, sekaligus menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih baik," kata Menteri Trenggono dalam pelepasan eskpor perikanan di Tanjung Priok, Rabu (14/4).
BACA JUGA: Tiga Produk Perikanan Tembus Pasar Ekspor, Berbagai Negara Ini Jadi Peminat
Pelepasan ekspor itu diikuti oleh Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM KHP) di 22 bandara dan 23 pelabuhan laut yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Ekspor produk perikanan dilepas ke 40 negara tujuan yang tersebar di Benua Asia, Eropa dan Amerika. Komoditasnya terdiri dari 157 jenis perikanan.
BACA JUGA: Menteri Trenggono Ingin Nelayan Dapat Uang Pensiun
“Saya meyakini bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kami memotivasi semangat memajukan sektor kelautan dan perikanan, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Kepala BKIPM KHP, Rina mengungkapkan bahwa kegiatan Indonesia Satu Ekspor menggambarkan bahwa produksi perikanan Indonesia terus bergerak.
“Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan untuk mendorong majunya industri perikanan dalam negeri,” katanya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh