JPNN.com

Menteri Wihaji Tinjau Simulasi MBG untuk Ibu Hamil dan Balita di Ciparay Bandung

Selasa, 18 Februari 2025 – 13:27 WIB
Menteri Wihaji Tinjau Simulasi MBG untuk Ibu Hamil dan Balita di Ciparay Bandung - JPNN.com
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji seusai meninjau simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji meninjau simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

Wihaji mengatakan pemberian MBG bagi kalangan non-peserta didik ini sebagai bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto guna memastikan kecukupan gizi bagi kelompok rentan.

BACA JUGA: ISBI Bandung Memprihatinkan, Wawancara dengan Mulyono Batal Digelar

“Tahap awal MBG memang menyasar anak-anak sekolah, tetapi Presiden meminta agar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita juga mendapat perhatian. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga sejak dalam kandungan,” kata Wihaji di Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025).

Menurut dia, hal ini diharapkan berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, prevalensi stunting berada di angka 21,5 persen dengan target turun menjadi 18 persen pada tahun ini.

BACA JUGA: Kecelakaan Beruntun di Terusan Buah Batu Bandung, Sopir Terjepit Dasbor

“Karena begini, itu ada hubungannya dengan hal stunting. Harapan kita dengan asupan gizi, pemberian nutrisi yang cukup dapat menurunkan angka stunting,” ujarnya.

Wihaji mengatakan distribusi makanan bergizi bagi ibu hamil hingga balita lebih kompleks dibandingkan anak sekolah, karena tidak bisa dilakukan di satu lokasi yang sama.

BACA JUGA: Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak

Oleh karena itu, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk memastikan bantuan sampai langsung ke rumah penerima manfaat.

"Kita kerja sama yang nanti dilanjutkan PKS (perjanjian kerja sama) untuk supporting program ini. Di kita itu khusus ibu hamil dan balita di luar PAUD," terangnya.

Wihaji menjelaskan Kemendukbangga juga berbagi tugas dengan kementerian lain dalam menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut, khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Kami pastikan bantuan ini benar-benar diterima ibu hamil dan ibu menyusui, bukan dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Jangan sampai misalnya, makanan untuk ibu hamil malah dimakan oleh suaminya,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwigyo, menjelaskan bahwa program MBG memiliki dua segmen penerima manfaat, yaitu peserta didik mulai dari PAUD hingga SMA dan non-peserta didik seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Nyoto menuturkan, MBG untuk ibu hamil hingga balita saat ini masih dalam tahap simulasi, dengan target peningkatan distribusi secara bertahap hingga akhir 2025.

“Penerima manfaat yang sudah diverifikasi dan divalidasi. Selanjutnya dikomunikasikan dengan Badan Gizi Nasional, disesuaikan dengan kecukupan pembiayaan,” tandasnya. (mcr27/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Pelaku Penusukan di Denpasar Bali


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler