jpnn.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly memboyong buronan kasus pembobolan dana Bank BNI Maria Pauline Lumowa dari Serbia.
Pembobol dana BNI sebesar Rp 1,7 triliun menggunakan letter of credit (LC) fiktif itu diekstradisi ke Indonesia setelah sebelumnya ditangkap Interpol di Nikola Tesla Airport, Belgrade, Serbia pada 16 Juli 2019.
BACA JUGA: Dengan Gembira, Menteri Yasonna Umumkan soal Maria Pauline Lumowa
Selanjutnya, Kemenkum HAM merilis sejumlah foto Maria mengenakan rompi tahanan Bareskrim Polri dan tangan diborgol saat proses serah terima di Belgrade ataupun ketika sudah di pesawat. Maria yang dibawa dengan pesawat Garuda Indonesia tiba di Tanah Air pada hari ini.
Maria P Lumowa (tengah) sebelum dibawa masuk ke pesawat meninggalkan Belgrade Serbia. Foto: Kemenkum HAM
BACA JUGA: Yasonna Laoly Dapat Teguran Keras, Tito Karnavian Kebagian Pujian
Yasonna mengatakan, sebenarnya Indonesia belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Serbia. “Namun lewat pendekatan tingkat tinggi dengan para petinggi Pemerintah Serbia dan mengingat hubungan sangat baik antara kedua negara, permintaan ekstradisi Maria Pauline Lumowa dikabulkan,” ujarnya.
Maria P Lumowa di dalam shuttle bus yang membawanya dari terminal penumpang menuju pesawat di Nikolai Tesla Airport, Belgrade, Serbia. Foto: Kemenkum HAM
BACA JUGA: Indonesia Jajaki Kerja Sama Ekstradisi dengan Singapura
Menteri asal PDI Perjuangan itu menambahkan, Maria sempat berupaya mempersoalkan ekstradiri. Selain itu, ada negara di Eropa yang mencegah proses ekstradiri itu.
Namun, Yasonna langsung melobi Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Duta Besar RI untuk Serbia M Chandra W Yudha juga berupaya mengatur dan memuluskan proses ekstradisi itu.
Maria P Lumowa tiba di Bandara Soekarno Hatta Tangerang setelah diekstradisi dari Serbia. Foto: Kemenkum HAM
"Dalam pertemuan kami, Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga kembali menggaris bawahi komitmen tersebut. Proses ekstradisi ini salah satu dari sedikit di dunia yang mendapat perhatian langsung dari kepala negara,” katanya.(jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Antoni