Menteri Yohana Ikut Meriahkan Peringatan Hari Lansia Sedunia

Sabtu, 14 Oktober 2017 – 23:03 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip, Apling, MA., PhD saat memeriahkan Hari Lansia Sedunia. Sabtu (14/10). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2017 yang jatuh pada 1 Oktober lalu, dimeriahkan dengan gerakan 1000 perempuan merawat lingkungan dan peduli bencana.

Acara yang digelar di Plasa Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, dihadiri pula oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip, Apling, MA., PhD.

BACA JUGA: Bu Menteri, Jadi Kapan nih Realisasi Hukuman Kebiri?

Dalam sambutannya, Menteri Yohana mengatakan, para orang tua, manusia lanjut usia (lansia) memiliki kebajikan, kearifan, dan pengalaman hidup yang bisa diteladani generasi penerusnya.

“Budaya bangsa Indonesia sangat menekankan prinsip menghormati dan memuliakan orang tua. Hal itu merupakan potensi sosial yang membentuk karakter dan citra budaya Indonesia. Citra dan identitas budaya bangsa Indonesia yang santun, dan penuh penghormatan terhadap orang tua. Perayaan yang kita laksanakan hari ini, bertujuan memuliakan para Lansia,” kata Yohana, Sabtu (14/10).

BACA JUGA: Usut Dugaan Perdagangan Orang dalam Kasus Lelang Perawan

Para Lansia, ujar Menteri, sudah seharusnya menjadi perhatian serius Pemerintah. Selama ini menurutnya, kaum Lansia belum mendapat perhatian khusus dari Pemerintah secara optimal. “Acara seperti ini akan kami laksanakan kembali di tahun 2018 yang lebih besar lagi. Harapannya dapat dihadiri bapak Presiden RI. Kami akan mengundang para Lansia dari berbagai daerah,” ujar Yohana.

Menurut Yohana, di tahun 2015 Indonesia sudah melewati tahapan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs).  Saat ini Indonesia sudah masuk pada tahap Sustainable Development Goals (SDGs). Perempuan masuk pada indikator ke lima; yaitu kualitas kesetaraan gender, selain masalah lingkungan, sosial dan ekonomi.

BACA JUGA: Menteri PPPA dan DPR Sepakat Membahas RUU PKS

Ada empat pilar, lanjut Menteri, menjadi perhatian untuk melakukan cita-cita mulia; perempuan, anak-anak, disabilitas, dan Lansia. “Kita harus peduli terhadap empat pilar ini. Karena hal ini menjadi indikator maju atau tidaknya sebuah Negara. Termasuk air bersih (clean water).  Jika hal ini bagus, Negara dianggap bebas dari kemiskinan,” ungkapnya.

Peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2017 ini, diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakRepublik Indonesia, dan Natural Indonesia. Acara ditandai dengan pergelaran budaya bertajuk “Gerakan 1000 Perempuan dan Lansia Indonesia Merawat Lingkungan – Peduli Bencana,” yang dikemas apik oleh seniman dan budayawan, Bambang Oeban.

Aksi lainnya, berupa Senam Three End dan Senam Lansia, serta pembagian seribu batang pohon untuk masyarakat. Diantara gerakan 1000 perempuan yang ikut hadir memeriahkan acara ini, adalah para perempuan lanjut usia berprofesi pemulung, binaan Rumah Singgah Bunda Lenny Humaniora Foundation, Kranggan Permai, Jatisampurna, Bekasi.

“Merawat lingkungan dan peduli bencana menjadi perhatian, dan keprihatinan kami. Hal ini kemudian kami angkat menjadi tema acara ini. Kesadaran dan kepedulian kita tak lain adalah untuk dapat mencegah dan mengendalikan lingkungan dari ancaman kerusakan mau pun pengrusakan,” ujar Bambang Oeban, yang bertindak sebagai Penata Kemas Acara.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana: Tempe Dolly Saiki, Uenak Rek


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler