Mentrans Iftitah Bicara soal Paradigma Baru Transmigrasi Guna Memperkuat Ketahanan Nasional

Kamis, 12 Desember 2024 – 16:36 WIB
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman (kanan) didampingi Jubir Kementrans sekaligus Stafsus Mentrans, Irwan Fecho (kiri). Foto: supplied.

jpnn.com - Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara bicara soal paradigma baru dalam transformasi transmigrasi guna memperkuat ketahanan nasional.

Hal ini disampaikan Mentrans Iftitah bersamaan peringatan Hari Bhakti Transmigrasi ke-74, di Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024). Kegiatan itu dihadiri Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

BACA JUGA: Wamentrans Viva Yoga Pimpin Tabur Bunga di Makam Pionir Transmigrasi Sukra Indramayu

"Transformasi transmigrasi merupakan respons strategis terhadap tantangan nasional kontemporer, sekaligus strategi fundamental memperkuat ketahanan nasional," ujar Mentrans Iftitah dikutip dari keterangannya.

Menurut kader Demokrat itu, keberhasilan transformasi ini akan ditentukan oleh komitmen seluruh pemangku kepentingan, didukung sistem monitoring ketat, serta evaluasi berkelanjutan.

BACA JUGA: Pelaku-Korban Penculikan di Bandung Pernah Memadu Asmara, Berujung Pahit

"Melalui pendekatan yang terintegrasi dan modern tersebut, transmigrasi akan kembali membuktikan relevansinya sebagai instrumen vital pembangunan nasional," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa dengan paradigma baru, transmigrasi akan kembali mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, yakni Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan berkeadilan, tanpa menimbulkan ekses seperti yang terjadi di masa lalu.

BACA JUGA: Kritik Program Makan Siang Gratis, Megawati Menyarankan Prabowo Hitung Ulang

Iftitah menuturkan bahwa ke depan, transmigrasi adalah strategi pembangunan kewilayahan komprehensif yang mengintegrasikan tiga dimensi vital, yaitu pengembangan sumber daya manusia unggul, produktivitas berbasis teknologi, dan penguatan ketahanan nasional.

"Dimensi pertama fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui program Transmigrasi Patriot. Yang utama adalah pembangunan karakter dan budaya kerja unggul agar transmigran lebih produktif melalui pelatihan dan pendidikan dasar kedisiplinan," tuturnya.

Lalu, dimensi kedua adalah penerapan sains dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas ekosistem transmigrasi, dari mekanisasi hingga teknologi tepat guna.

Adapun dimensi ketiga menekankan pada aspek ketahanan nasional. Transmigran diintegrasikan dalam program Komponen Cadangan (Komcad) untuk menjadi garda terdepan ketahanan pangan, energi, dan air.

"Di perbatasan, seperti Entikong, Kalimantan Barat, kehadiran kawasan transmigrasi terbukti menjadi benteng kedaulatan," kata Iftitah.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler