jpnn.com, SURABAYA - Tak sedikit anak yang mengeluh saat puasa. Misal, merasa lemas di siang hari.
Sebab, gizi makanan yang dikonsumsi kurang tinggi.
BACA JUGA: Komandan Seskoal Buka Puasa Bersama Anggota, Pasis dan Warga Sekitar
Karena itu, menu buka puasa dan sahur tak boleh sembarangan.
BACA JUGA: Citilink Siapkan 86.400 Kursi Tambahan, 51.480 Sudah Disetujui Kemenhub
Olahan Jepang pun bisa jadi pilihan, salah satunya adalah Tokyo Bowl.
Menu ini terdiri dari berbagai varian makanan khas Jepang. Sebut saja chicken katsu, yakni daging ayam cincang yang dilapisi tepung.
BACA JUGA: Jalur Mudik Kota Bekasi Mulai Dipersiapkan
Ada juga olahan telur, egg chicken roll.
Sebagai pelengkap, beef teriyaki jadi pelengkap nutrisi.
Daging sapi ini rasanya manis asam.
“Jika tak suka daging sapi, ada olahan ayam, yakni chicken teriyaki. Rasanya hampir sama dengan beef teriyaki,” ujar Marcomm HokBen, Francisca Lucky seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (6/6).
Fransisca berujar, olahan Jepang sangat pas untuk meningkatkan stamina anak. Sebab, olahannya mengandung gizi tinggi. Hal itu tak lepas dari cara masak khas Jepang.
“Yaitu membuat masakan tak terlalu matang, agar nilai gizi yang terkandung masih tinggi,” jelasnya.
Olahan itu dilengkapi dengan sayur khas Jepang, salah satunya adalah acar.
Acar ini terdiri dari wortel dan kol yang dicampur dengan mayones sebagai penyedap.
“Acar bisa disantap berbarengan dengan beef teriyaki atau sesudahnya. Tergantung selera,” kata Fransisca.
Sebagai penutup ada edamame, yakni buah kedelai khas Jepang. Kedelai yang ada jelas beda. Sebab, ukurannya lebih besar ketimbang kedelai lokal.
“Edamame dikenal memiliki gizi tinggi. Karena itu, olahan Jepang cocok disantap selama bulan puasa agar stamina anak tetap terjaga,” pungkasnya.
(gus/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pancasila dan Nilai Ramadan Kolaborasi Hebat Lawan Radikalisme
Redaktur : Tim Redaksi