jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menanggapi rencana pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di ibu kota.
Idris menilai keputusan PTM 100 persen tersebut harus dipersiapkan oleh Pemprov DKI dengan penuh kehati-hatian.
BACA JUGA: Hari Ini Ribuan Warga DIY Sembuh dari Covid-19
"Terus terang kami semangat, tetapi harus waspada selalu. Kami selalu mengingatkan agar rencana PTM ini perlu dipikirkan dengan sehati-hati mungkin,” ucap Idris dalam keterangannya, Rabu (23/3).
Dia mengungkapkan kekhawatiran lantaran pernah terjadi ledakan kasus Covid-19 di 190 sekolah saat PTM Januari lalu.
BACA JUGA: Wagub DKI Ingin Dana Rp 1 Triliun Ini Bisa Optimal, Ada untuk Guru Honorer
Hal itu menurut Idris perlu diwaspadai agar tidak terjadi kesalahan yang berulang dan Covid-19 menjangkiti siswa.
Anggota Fraksi PSI itu juga mengimbau agar Pemprov DKI Jakarta melakukan dialog dengan orang tua murid dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
BACA JUGA: DBS Asian Insights Conference 2022: Strategi Pacu Pemulihan Ekonomi Menuju Era Endemi
"Kami rasa kegiatan PTM perlu banyak kerja sama dengan berbagai pihak. Yang perlu diingat, kami bukan melarang kegiatan PTM, tetapi kami peduli dengan warga Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Idris meminta Pemprov DKI untuk berikan beberapa persyaratan agar kegiatan PTM terlaksana dengan baik karena kesehatan siswa adalah prioritas.
"Misalnya, syarat kalau seluruh siswa sudah vaksinasi lengkap. Kalau perlu, buat Satgas Covid-19 intrasekolah. Setelah itu lakukan evaluasi secara berkala,” ucap Idris. (mcr4/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes Budi Sebut Subvarian Omicron BA.2 Sebabkan Kenaikan Kasus Global
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi